Soal Mobtrik, Pihak Akademisi Sarankan Begini

Senin, 18 Maret 2019 | 17:00 WIB
Soal Mobtrik, Pihak Akademisi Sarankan Begini
Seremoni pembukaan diler mobil listrik BMW di Serpong, Tangerang, Selasa (25/4/2017) [Dok. BMW].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Soal ketersediaan mobil listrik alias mobtrik nasional, Indonesia boleh berbangga dengan lahirnya beberapa produk prototipe tunggangan berbahan bakar nol emisi. Selain itu, masih ada pula beberapa produsen otomotif yang memberikan sejumlah unit mobil terelektrifikasi sebagai bahan studi pemerintah. Di antaranya adalah Toyota, dan Mitsubishi.

Dikutip dari kantor berita Antara, pengajar Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya dan ketua tim mobil listrik BLITS, Muhammad Nur Yuniarto, menyatakan bahwa regulasi mobil ramah lingkungan yang tengah disiapkan pemerintah mesti mendukung pengembangan industri otomotif dalam negeri.

Mobil listrik BLITS dan Kasuari saat uji coba di kantor PLN unit Induk industri PLN, Gambir, Jakarta, Jumat (9/11). (Suara.com/Fakhri Hermansyah)
Mobil listrik BLITS dan Kasuari saat uji coba di kantor PLN unit Induk industri PLN, Gambir, Jakarta, Jumat (9/11/2018) [Suara.com/Fakhri Hermansyah].

Saran ini didasarkan adanya rencana pematangan regulasi mobtrik nasional yang bakal dituangkan sebagai draft Peraturan Presiden tentang kendaraan ramah lingkungan. Rencananya, rumusan yang akan dijadikan payung hukum itu bakal selesai pada Maret atau April 2019.

Keberadaan regulasi ini sangatlah dibutuhkan, mengingat sejumlah Agen Pemegang Merk (APM) di Indonesia bersiap meluncurkan mobtrik pada 2020. Antara lain Nissan, dan BMW bahkan telah memasarkan produk bertenaga listriknya beberapa saat lalu di Tanah Air.

Baca Juga: Kini Kaya Raya, Inul Daratista Tetap Gemar Makan Jajanan Rakyat Ini

PT Mitsubishi Motors memperkenalkan mobil listrik Mitsubishi i-Miev di gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (26/2).
PT Mitsubishi Motors memperkenalkan mobil listrik Mitsubishi i-Miev di gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (26/2).

"Kepastian dari sisi pemerintah adalah: harus bisa menjamin tumbuhnya industri mobil listrik nasional," papar Muhammad Nur Yuniarto, via telepon di Jakarta, saat dihubungi Antara, Jumat (15/3/2019).

"Pemerintah hanya perlu keberpihakan kepada industri nasional, yang kedua bahwa ada garansi pasar yang meminta kendaraan listrik," imbuhnya.

Menurut Muhammad Nur Yuniarto, tantangan terberat produsen mobtrik nasional adalah keterbatasan dana investasi, serta minimnya tenaga kerja berkualitas yang berminat mengembangkan mobtrik di Tanah Air. Selain itu, infrastruktur juga menjadi persyaratan penting agar konsumen tidak repot dalam melakukan pengisian ulang baterai atau proses recharging.

Guna meraih target 20 persen mobil listrik nasional pada 2025, Muhammad Nur Yuniarto berpendapat agar pemerintah bisa mengintensifkan program perpindahan pengguna kendaraan konvensional kepada listrik, setelah sarana dan prasarananya terpenuhi.

Baca Juga: Koleksi Mobil Mewah Sunan Kalijaga, Nggak Kalah dari Kepunyaan Hotman Paris

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI