Suara.com - Menyusul perkembangan terbaru dari mantan pimpinan aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi, Carlos Ghosn yang telah menyandang status bebas bersyarat dari Pengadilan Distrik Tokyo, manajemen kemitraan dari ketiga perusahaan otomotif itu merumuskan keputusan baru. Yaitu menunjuk Jean-Dominique Senard sebagai ketua dewan operasional baru dari aliansi mereka.
Dikutip kantor berita Antara dari laman resmi aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi pada Minggu (18/3/2019), Jean-Dominique Senard bersama para Chief Executive Officer (CEO) Nissan, Renault, Mitsubishi, yaitu Hiroto Saikawa, Thierry Bollore, dan Osamu Masuko, berniat membentuk dewan operasi aliansi. Dan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) akan ditandatangani bersama pada hari jadi kemitraan ketiganya yang berusia 20 tahun.
Adapun kewenangannya adalah mendorong kerja sama operasional antara Nissan, Renault, dan Mitsubishi, serta mencari cara baru untuk menghasilkan laba bagi masing-masing pemegang saham dan para karyawan. Selain itu, sebagai badan tunggal bertugas mengawasi operasi dan tata kelola antara Renault, Nissan dan Mitsubishi. Pendek kata, ini adalah wujud baru dari kemitraan ketiganya, dengan pengambilan keputusan berdasarkan konsensus menuju pendekatan yang setara bagi ketiganya.
Sebagai catatan, pimpinan aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi terdahulu, Carlos Ghosn telah ditangkap di Tokyo, Jepang pada November 2018 atas dakwaan memperkecil jumlah pendapatan dari Nissan dalam pelaporan keuangan, serta memasukkan kerugian investasi pribadi dalam rekening Nissan. Sidang perdana telah digelar pada 8 Januari 2019.
Baca Juga: Hujan Lokal Hingga Sedang Selimuti Wilayah Jabodetabek Siang Hari Ini
Statusnya adalah tahanan, sampai 6 Maret 2019, ketika pengacara pembelanya berhasil membebaskan taipan kelahiran Brasil berdarah Lebanon ini dengan uang jaminan sekitar Rp 126 miliar.
Hingga kini, Carlos Ghosn masih berada dalam pengawasan Pengadilan Distrik Tokyo, tidak diperkenankan bepergian keluar Jepang, serta tidak diperkenankan mengakses internet. Sementara sidang berikutnya belum ditetapkan.