Suara.com - MRSF atau Millenial Road Safety Festival 2019 adalah acara yang digagas Kepolisian Republik Indonesia dalam rangka mengajak generasi milenial untuk tertib berlalu-lintas. Titik tolak pemikirannya adalah kaum ini menduduki peringkat tertinggi dalam kecelakaan jalan raya. Digelar serentak di berbagai kota di seluruh penjuru Tanah Air, nuansa unik terasakan di masing-masing daerah. Tak terkecuali di Surabaya, dengan prestasi memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia atau MURI.
Catatan MRSF 2019 di Surabaya yang memecahkan rekor MURI ini kental semangat kebangsaan, tanpa meninggalkan unsur penyuluhan keselamatan berlalu-lintas, yang menjadi dasar tujuan festival. Yaitu membentangkan bendera Merah-Putih sepanjang 5,4 km di sepanjang Jembatan Suramadu, yang menghubungkan Surabaya dengan Madura, pada Minggu (17/3/2019).
Selain itu, masih ada dua rekor lagi, yaitu seribu penari beraksi di atas kapal, serta goyang dayung massal di atas lima ribu orang. Tentunya menjadi tontonan seru bagi masyarakat, sekaligus ampuh menjadi sarana untuk memberikan wacana seputar ketertiban berlalu-lintas.
Kombes Pol Barung Mangera, Kabid Humas Polda Jatim menyatakan bahwa makna dari bendera Merah-Putih yang dibentangkan itu adalah refleksi dari Pergerakan Indonesia Bangkit, dalam memperingati hari besar 10 November. Sebuah peristiwa yang menjadi dasar julukan Surabaya sebagai Kota Pahlawan.
Baca Juga: Banjir Sentani, Anggota TNI Selamatkan Bayi yang Terhimpit di Kolong Rumah
"Ini adalah monumental, kita melihat bahwa generasi muda memiliki peranan penting di masa depan, di era 2019, sebuah semangat membentangkan Merah-Putih di Suramadu yang menghubungkan dua pulau. Dengan harapan: semangat kita Indonesia, dimulai dari salah satu bagian timur Tanah Air, termasuk Jatim," tuturnya.
Ditambahkannya pula, bahwa pemilihan Jembatan Suramadu adalah berdasarkan besarnya wilayah Jawa Timur, yang meliputi bagian dari Pulau Jawa sampai Pulau Madura.
"Jembatan Suramadu menjadi saksi kepentingan untuk Road Safety, ini agar benar-benar tertanam kepada generasi milenial. Ada lima ribu sampai enam ribu nyawa melayang di jalan karena faktor-faktor yang ada, mulai human error sampai kondisi jalan. Usia 24 sampai 39 tahun adalah angka potensi kecelakaan, artinya generasi milenial menjadi generasi yang banyak di jalan raya," imbuh Kombes Pol Barung Mangera.
Dalam acara yang berlangsung enam jam ini, Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan bersama Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, serta Pangdam V Brawijaya secara simbolis memakaikan jaket tertib berlalu-lintas kepada Duta Lalu-Lintas.
Dalam sambutannya, Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan memaparkan bahwa masyarakat sangat antusias dalam mengikuti puncak acara MRSF 2019.
"Terutama kaum milenial, dan ini selaras tujuan utama diselenggarakannya acara ini, yaitu mewujudkan Indonesia Zero Accident," jelas Irjen Pol Luki Hermawan.
Baca Juga: Cari Korban Banjir Sentani, TNI Temukan Peti Uang Bertuliskan 'Persembahan'
Kontributor : Achmad Ali