GOJEK dan Hollaback Jakarta Berikan Edukasi Anti Kekerasan Seksual

Jum'at, 15 Maret 2019 | 18:00 WIB
GOJEK dan Hollaback Jakarta Berikan Edukasi Anti Kekerasan Seksual
Deretan pengemudi atau mitra ojol GOJEK [Dok. GOJEK].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kekerasan seksual di ruang publik mesti mendapatkan porsi perhatian penting. Pasalnya, begitu banyak anggota masyarakat berada di lokasi umum ini setiap harinya. Para penyedia layanan transportasi via aplikasi atau lebih dikenal sebagai ojek online (ojol) atau taksi online (taksol) pun berada di ruang yang sama, hampir setiap saat. Maka tingkat kewaspadaan bisa dibangun bersama, agar tercipta lingkungan bebas dari kekerasan seksual.

Sebagai pelopor gerakan anti kekerasan seksual, GOJEK dan Hollaback Jakarta memberikan pelatihan kepada mitra driver dengan metode 5D, yaitu kepanjangan dari lima langkah penanganan: Direct (secara langsung), Distraksi, Delegasi, Ditunda, dan Dokumentasi.

Anindya Restuviani, Co Director Hollaback Jakarta, memaparkan bahwa edukasi dilakukan untuk driver ojol maupun taksol. Rencananya, bakal diselenggarakan di Jakarta, Bandung, Bali, dan Palembang.

Peluncuran fitur kemanan terbaru GOJEK di Pasaraya Blok M, Jumat (15/3/2019) [Suara.com/Muslimin Trisyuliono].
Peluncuran fitur kemanan terbaru GOJEK di Pasaraya Blok M, Jumat (15/3/2019) [Suara.com/Muslimin Trisyuliono].

"Kami mengapresiasi langkah yang telah dilakukan oleh GOJEK. Kami berharap ke depannya nanti, mitra GOJEK tidak hanya memahami bentuk kekerasan seksual, namun berperan aktif dalam mengambil tindakan dalam melawan kekerasan seksual di ruang publik," papar Anindya Restuviani di Kantor GOJEK, Pasaraya Blok M, Jumat (15/3/2019).

Baca Juga: Ada 331 WNI Tinggal di Daerah Lokasi Penembakan Masjid Selandia Baru

Adapun konsep 5D dijelaskannya lebih lanjut sebagai berikut: Direct adalah secara langsung menghadapi pelaku pelecehan. Sedangkan Distraksi bertujuan untuk menggagalkan pelecehan. Delegasi diartikan sebagai langkah untuk meminta bantuan orang lain. Ditunda untuk menunggu situasi aman, dan berbicara kepada korban pelecehan. Sementara Dokumentasi adalah merekam kejadian, serta melaporkan kejadian.

"Kita latih kordinator dari komunitas GOJEK, salah satunya komunitas GOJEK Depok yang akan menyampaikan langsung kepada para anggotanya," tambah Anindya Restuviani.

Selain langkah mengedukasi mitra driver, GOJEK juga meluncurkan dua fitur keamanan untuk pelanggannya, yaitu bagikan perjalanan dan tombol darurat. Pastinya memiliki kegunaan dan mendukung unsur keamanan, utamanya bagi para pengguna berjenis kelamin perempuan.

Harapannya, tingkat pengamanan para pengguna taksol dan ojol makin paripurna dengan adanya fitur dari super app GOJEK.

Baca Juga: Korban Tewas Bertambah Jadi 49 Orang, Selandia Baru Tutup Puluhan Masjid

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI