Manakah Patokan Servis Berkala: Jarak Tempuh atau Waktu Pemakaian?

Jum'at, 15 Maret 2019 | 16:00 WIB
Manakah Patokan Servis Berkala: Jarak Tempuh atau Waktu Pemakaian?
Kesibukan bengkel Auto2000 di Bali, sebagai ilustrasi [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Melakukan servis berkala menjadi agenda wajib untuk menjaga performa kendaraan roda empat (R4) atau mobil tetap prima. Namun dalam durasi berapa lamakah  sebaiknya mobil melakukan servis berkala? Kemudian apa yang sebaiknya menjadi patokan, jarak tempuh atau waktu pemakaian?

Mengutip laman resmi Auto2000, servis berkala sebaiknya dilakukan berdasarkan penggunaan waktu (time-based), yaitu tiap enam bulan sekali.

Lalu bagaimana bila mobil jarang dipakai sehingga jarak tempuh tidak bertambah?

"Tetap saja harus servis berkala tiap enam bulan sekali. Karena saat mobil diam, terjadi proses oksidasi dari uap air yang berada di sekitar mobil," tulis Auto2000.

Baca Juga: Keberadaan Luna Maya Terungkap Saat Reino Barack Hadiri Konser Syahrini

Sebab lambat-laun, air akan bercampur dengan oli mesin dan merusak senyawa kimia pelumas. Termasuk pula bercampur dengan cairan mobil lainnya seperti minyak rem, minyak kopling, dan oli transmisi.

Komponen mesin yang tidak bergerak juga menjadi rentan dihinggapi oleh karat dari proses oksidasi lantaran tidak pernah mendapatkan pelumasan dari oli. Komponen berbahan karet juga akan menjadi getas dan bakal rontok begitu diajak kerja berat.

Namun bila mobil sering dipakai harian, pastikan kendaraan Anda diservis saat jarak tempuhnya sudah memenuhi syarat, meski waktunya belum. Artinya, jika sudah menyentuh jarak tempuh 10.000 km, segera lakukan servis berkala walau belum sampai enam bulan pemakaian.

Ilustrasi pelumas mobil. [Shutterstock]
Ilustrasi pelumas mobil [Shutterstock].

Dengan jarak tempuh sejauh itu, mestinya kotoran yang larut ke dalam oli mesin dan transmisi akibat gesekan antarkomponen, sampai debu yang menyusup sudah cukup banyak, dan bisa merusak senyawa kimia oli jika terlambat diganti.

Selain itu, tentunya komponen mekanis lain seperti suspensi, ban, rem, dan kemudi sudah waktunya dicek untuk melihat adanya potensi kerusakan akibat pemakaian. Termasuk penggantian filter dan seting komputer mesin supaya bisa kembali fit.

Baca Juga: Semen Baturaja Catatkan Pendapatan Rp 226,54 Miliar Hingga Februari 2019

Oleh sebab itu, kalau mobil lebih banyak dipakai di perkotaan dengan kondisi stop and go tinggi, lebih baik menggunakan patokan waktu (time-based) untuk menentukan interval servis berkala.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI