Lagi, Honda Serukan Recall untuk Urusan Airbag

Rabu, 13 Maret 2019 | 14:25 WIB
Lagi, Honda Serukan Recall untuk Urusan Airbag
Airbag saat beroperasi [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Honda dikabarkan akan melakukan penarikan kembali atau recall sekitar satu juta unit kendaraan produksinya yang beredar di Amerika Serikat (AS) dan Kanada. Alasannya adalah permasalahan pada inflator airbag buatan Takata.

Berdasarkan data yang diperoleh regulator keselamatan Kanada, Honda harus menarik banyak model-model populernya untuk kali kedua. Model-model ini diproduksi rentang 2001 - 2010.

Setidaknya ada sekitar 84 ribu unit produk Honda yang harus ditarik. Di mana angka ini 10 kali lebih tinggi dari jumlah unit yang ada di AS.

Sementara model yang terdampak di antaranya adalah Honda Accord (2001-2007), CR-V (2002-2006), Civic (2001-2005), Element (2003-2010), Odyssey (2002-2004), Pilot (2003-2008), dan Ridgeline (2006).

Baca Juga: Terungkap: Potensi Pasar Otomotif Indonesia di Australia

Honda Civic Type R. [Dok. Honda]
Honda Civic Type R.  Sebagai ilustrasi [Dok. Honda]

Sedangkan beberapa model premium yang terdampak adalah Honda Acura termasuk seri MDX (2003 - 2006), EL (2001-2005), TL 2002 dan 2003, serta CL (2003).

Terkait hal ini, Chris Martin, juru bicara Honda AS mengatakan bahwa perusahaan sedang berkomunikasi dengan pihak Administrasi Keselamatan Lalu-Lintas Jalan Raya Nasional AS atau National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) dari Departemen Transportasi AS bahwa pihaknya akan segera melakukan pemberitahuan kepada konsumen.

"Pemilik akan diberitahu untuk membawa kendaraan mereka ke dealer agar inflator segera diperbaiki," ujar Chris Martin, seperti dikutip dari CTV News, Rabu (13/3/2019).

Sebagai informasi, airbag Takata diduga menggunakan bahan kimia ammonium nitrat yang mampu menghasilkan ledakan saat kantong udara mengembang.

Selain itu, kondisi bahan kimia juga bisa memburuk dari waktu ke waktu, karena unsur kelembapan dalam kabin. Dampaknya, airbag bisa terbakar dan menyemburkan pecahan berkecepatan bak peluru ke arah pengemudi dan penumpang.

Baca Juga: Semoga Produk Otomotif Indonesia Berjaya di Australia Lewat IA-CEPA

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI