Duh, Volkswagen Sebutkan Pengembangan Mobil Swakemudi Berbiaya Tinggi

Selasa, 12 Maret 2019 | 19:00 WIB
Duh, Volkswagen Sebutkan Pengembangan Mobil Swakemudi Berbiaya Tinggi
Uji coba mobil swakemudi. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Volkswagen alias VW, salah satu pabrikan mobil asal Jerman mengungkapkan bahwa setidaknya dibutuhkan waktu selama lima tahun, agar bisa menghasilkan kendaraan swakemudi atau otonom yang benar-benar bisa diterima oleh konsumen.

Kepala Kendaraan Komersial Volkswagen, Thomas Sedran menyampaikan pengembangan mobil otonom memang sedikit terhambat. Pasalnya, produsen terbentur mahalnya harga riset dan rumitnya teknologi yang dikembangkan.

"Mobil swakemudi membutuhkan infrastruktur berteknologi tinggi, sistem radar sangat mahal, serta kerja sama bisnis antarperusahaan," ujar Thomas Sedran, seperti dikutip dari Reuters (11/3/2019).

Bus listrik swakemudi Volvo AB 7300 menjalani uji coba di kampus NTU, Singapura, Selasa (5/3/2019). [AFP/Roslan Rahman]
Bus listrik swakemudi Volvo AB 7300 menjalani uji coba di kampus NTU, Singapura, Selasa (5/3/2019). Sebagai ilustrasi kendaraan swakemudi komersial untuk banyak penumpang [AFP/Roslan Rahman]

Ia memaparkan bahwa biaya pembuatan perangkat lunak pada mobil swakemudi menjadi salah satu item yang termahal. Software pada sebuah kendaraan otonom bisa mencapai 56.460 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 804,2 juta.

Baca Juga: TNI Jadi Korban Penembakan di Papua, Wapres JK: Tak Perlu Darurat Militer

"Kami ingin biaya teknologi sensor bisa turun menjadi sekitar 6.000 - 7.000 Euro. Hal ini membutuhkan lompatan kuantum. Misalnya, terkait inovasi teknologi Lidar," imbuhnya.

Untuk itu, Thomas Sedran menyebutkan bahwa tim pembuat mobil swakemudi mencoba sedikit mengalihkan strategi perusahaan di bidang kendaraan komersial. Salah satunya berupa van tanpa pengemudi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI