Suara.com - Dengan resmi ditandatanganinya perjanjian antara Indonesia dan Australia (IA) untuk Kerja Sama Ekonomi Komprehensif alias Comprehensive Economy Partnership Agreement (CEPA), Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menyatakan bahwa potensi produk otomotif karya Tanah Air di Negara Kanguru akan semakin terbuka.
Dikutip dari kantor berita Antara, Menperin menyebutkan bahwa merek kendaraan roda empat (R4) paling laris di Australia antara lain adalah Toyota Corolla, Mazda 3, Toyota Camry, Holden Toyota RAV 4, serta Hyundai i30.
Lantas ada lagi tipe double cab, sesuai kondisi alam Australia, misalnya Toyota Hilux, Ford Ranger, serta Isuzu D Max.
Di pasar otomotif Australia, penjualan Toyota mencapai 200 ribu unit per tahun. Hal ini berarti perusahaan asal Negeri Matahari Terbit itu menguasai rata-rata 17,5 persen pasar nasional Negeri Kanguru.
Baca Juga: Lion Air Tunda Kedatangan 4 Unit Boeing 737 Max 8 Tahun Ini
Berlanjut dengan selesainya proses penandatanganan IA-CEPA, Menperin menyatakan bahwa perjanjian ini diproyeksikan mampu membuka peluang lebih besar, dan menggenjot ekspor mobil listrik ke Australia hingga mencapai 1,1 juta unit.
"Dengan demikian, potensi pasar otomotif di Australia sebesar 1,1 juta sudah terbuka bagi produsen Indonesia," tegas Airlangga Hartarto lewat keterangannya di Jakarta, Selasa (12/3/2019).
Menurut Menperin, kerja sama ini juga akan memberi peluang Indonesia untuk ekspor mobil listrik dan hybrid ke Australia, dengan tarif preferensi nol persen. Dan lewat kerja sama ini, sebanyak 6.747 pos tarif barang asal Indonesia akan dibebaskan bea masuknya bila dikirim ke Australia.
Kilas balik kondisi otomotif di benua Australia, kurun 10 tahun terakhir, industri kendaraan R4 di sana menutup pabriknya karena pasar negara dianggap tidak menguntungkan bagi para produsennya.
Kemudian untuk pemenuhan pasar, dilakukan impor dari beberapa negara seperti Thailand, Jepang, China, serta India. Petanya, kategori Sport Utility Vehicle (SUV) mencapai 70 persen dari total pasar di Australia per tahunnya. Sementara permintaan pasar tertinggi kurun lima tahun terjadi pada 2016, yang menyerap 1,17 juta unit kendaraan.
Baca Juga: Jubelmoto, Cara Jual-Beli Motkas Sekarang Jadi Lebih Mudah
Potensi pasar inilah, rencananya akan diisi oleh produk Indonesia. Termasuk pengembangan kendaraan bertenaga listrik.