Suara.com - Beberapa saat lalu disebutkan bahwa posisi Honda Mobilio sebagai fleet mobil operasional Garuda Indonesia digantikan oleh Mitsubishi Xpander. Meski demikian, Honda mengaku berpindahnya pemilihan maskapai penerbangan milik nasional tadi tidak mempengaruhi penjualan Honda Mobilio di sektor fleet (penjualan borongan).
Bahkan dalam hal ini, Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Purnajual PT Honda Prospect Motor (HPM) mengaku, kontribusi fleet Honda Mobilio justru sebenarnya meningkat. Bila 2017 kontribusi penjualan Mobilio hanya enam persen, di 2018 menjadi delapan persen.
"Bukan berarti karena Garuda Indonesia tidak ada, penjualan fleet Honda Mobilio tidak ada. Perusahaannya apa kami tidak bisa informasikan. Akan tetapi Blue Bird masih," ujar Jonfis Fandy, di Jakarta, baru-baru ini.
Namun untuk tahun ini, ia mengaku belum bisa memprediksi. Pasalnya, naik atau tidaknya penjualan fleet Honda Mobilio tergantung siklus pergantian armada di tiap perusahaan.
Baca Juga: Alex Asmasoebrata Siap Diperiksa Polisi Kasus Dugaan Fitnah
Sejauh ini, tambah Jonfis Fandy, tipe E menjadi yang paling banyak dibeli oleh perusahaan.
"Kalau untuk taksi tipe S. Karena tidak ada lagi (di bawahnya)," terang Jonfis Fandy.
Berdasarkan data penjualan pabrikan ke diler (whole sales) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Honda Mobilio berhasil terjual sebanyak 24.328 unit pada 2018. Volumenya turun 31,34 persen dibandingkan setahun sebelumnya yang mencapai 35.430 unit.