Suara.com - Pada Februari 2019, Tata Motors membukukan kerugian terbesar dalam sejarah perusahaan India. Nilainya tak kurang dari 4 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 56,436 triliun, demikian dikutip kantor berita Antara dari Reuters pada Jumat (1/3/2019).
Meski demikian, perusahaan ini menolak pernyataan yang menyebutkan bahwa Tata Motors merencanakan akan menjual saham kepemilikan merek mewah kebanggaan Britania Raya, Jaguar Land Rover (JLR) yang bermarkas di Midlands, England.
Awalnya, Jaguar Land Rover adalah bagian dari Ford Motor Company, lantas pada 2008 diakuisisi oleh Tata Motors dan menjadi unit produksi mobil mewahnya.
Saat ini, Jaguar Land Rover sendiri tengah berjuang mengatasi kondisi kritis perusahaan, dengan kemungkinan kehilangan 3.500 tenaga kerja, dan sebagai salah satu solusi, kantornya akan dipindahkan ke Dunton, di fasilitas milik Ford yang berlokasi di County of Essex, sekitar satu jam berkendara dari London, ibu kota England sekaligus Britania Raya.
Baca Juga: Ada yang Aneh dari Poster Film Dilan 1991, Warganet Temukan Ini
"Pernyataan Tata Motors ingin melepaskan saham atas Jaguar Land Rover adalah tidak benar," ungkap juru bicara Tata Motors kepada Reuters, dalam menepis rumor bahwa perusahaannya tengah mempertimbangkan akan melepas saham minoritas di Jaguar Land Rover, atau mencari mitra baru dalam upaya mengembangkan unit perusahaan mobil mewahnya itu.
Adapun kerugian terbesar yang diderita Tata Motors diakibatkan oleh jatuhnya penjualan berbagai produknya di China, yang menjadi pasar otomotif terbesar di dunia. Juga lemahnya penjualan produk mewah buatan Jaguar Land Rover.