Suara.com - Direktur Pemasaran dan Purnajual PT Honda Prospect Motor (HPM), Jonfis Fandy mengaku tidak tertarik memproduksi model sedan di dalam negeri. Menurutnya pasar sedan sudah jauh mengalami penurunan.
Salah satu penyebabnya adalah skema pajak Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) yang ditetapkan pemerintah.
"Sedan memang sebagaimana diketahui bersama bahwa semakin lama, presentasenya makin kecil,” ujar Jonfis Fandy di Jakarta, beberapa waktu lalu.
"Dibandingkan dengan 20 tahun lalu juga mungkin terlihat besar (3 persen). Tapi saat itu jumlah penjualan mobil 400.000-an. Sekarang kan sudah satu juta," tambahnya.
Baca Juga: Prabowo Sebut Asian Games 2018 Sebagai Pemborosan, Ini Jawaban Kemenpora
Jonfis mengungkapkan, sampai saat ini sedan masih ada karena memang para pencinta mobil, loyalis dan car enthusiast kebanyakan bermain di sana.
Adapun beberapa perusahaan menggunakan mobil jenis sedan hanya bagi mereka yang sudah berada dilevel bos.
"Kan tidak enak kalau meeting bawa mobil MPV. Jadi saya rasa mereka itu request-nya sedan," terangnya.
Meski tetap ada permintaan pasar, Jonfis mengaku belum kepikiran untuk meraciknya di pabrik sendiri.
"Kalau berbicara market sedan, iya memang ada. Tapi kalau untuk diproduksi di sini, tidak bisa kita. Tidak cukup volumenya, tidak efisien," papar Jonfis.
Baca Juga: Keren! Begini Aksi Reino Barack Suami Syahrini Saat Olahraga Tinju
"Mau diapakan juga (mobil sedan) akan sulit bergerak daripada ke MPV ataupun SUV. Tren di dunia juga kan sekarang crossover SUV," tutupnya.