Suara.com - Ketika kebutuhan konsumen akan sarana transportasi roda dua (R2) yang dikenal di Tanah Air sebagai ojek diantar kepada teknologi zaman now sebagai aplikasi, GOJEK menjadi pelopor. Dalam perkembangannya, aplikasi GOJEK yang pertama kali diluncurkan pada Januari 2015 ini menjadi platform multi-layanan berbasis daring yang telah beroperasi di lima negara Asia Tenggara.
GOJEK menawarkan berbagai layanan mulai transportasi dan pembayaran, pemesanan hidangan, pengiriman logistik, perawatan kecantikan, kebersihan rumah, sampai bermacam layanan on-demand lainnya.
Dikutip dari kantor berita Antara pada saat peluncuran aplikasi GET di Bangkok, Thailand (27/2/2019), Founder dan Chief Executive Officer (CEO) GOJEK, Nadiem Makarim menyatakan bahwa GOJEK layak disebut sebagai super app atau super aplikasi. Menurutnya, suatu aplikasi bisa disebut super app ketika semua layanan mampu diakses dalam satu PIN.
"Mengapa hal itu penting? Karena pada akhirnya masyarakat ingin hal yang simpel dan efisien. Super app itu tersedia semua dalam satu aplikasi, sehingga cost turun dan efisiensi naik. Kemudahan pun didapat, sehingga konsumen tidak usah berpikir," kata Nadiem Makarim.
Baca Juga: Jadwal Padat, Ivan Kolev Pusing Jaga Kebugaran Para Pemain Persija
Ia pun menambahkan, "Aplikasi GOJEK sudah menjadi semacam asisten. Super app GOJEK ini adalah suatu inovasi yang benar-benar unik di Indonesia, bahkan di dunia tidak ada Super App seperti GOJEK. Banyak yang bilang GOJEK seperti WeChat, padahal beda."
Menurutnya, perbedaan antara super app GOJEK dan WeChat terletak pada sifat WeChat asal China sebagai aplikasi perpesanan, sosial media, dan pembayaran. Aplikasi ini adalah platform sosial dengan fungsi mampu memfasilitasi beberapa pemain yang masuk ke dalam ekosistemnya.
"GOJEK beda, karena semua layanan berasal dari GOJEK. Kami bukan social platform, kami adalah transactional platform. Ini mungkin salah satu hal dari Indonesia yang bisa menjadi nomor satu di dunia bila kami terus sukses di Asia Tenggara," imbuh Nadiem Makarim.