Tak Terpuruk Lagi, Peugeot Siap Perkokoh Posisi di Pasar Amerika

Rabu, 27 Februari 2019 | 17:00 WIB
Tak Terpuruk Lagi, Peugeot Siap Perkokoh Posisi di Pasar Amerika
Ilustrasi logo Peugeot [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Groupe PSA, PSA Group atau lebih dikenal sebagai Peugeot S.A yang menaungi merek Peugeot, Citroen, DS, Opel, serta Vauxhall, baru saja menyatakan kesiapan untuk lebih kokoh menancapkan kaki di pasar Amerika Utara, mulai Amerika Serikat sampai Kanada. Caranya, dengan menghadirkan produk baru yang belum disebutkan namanya. Ini adalah kabar bagus, setelah manufaktur Perancis itu hampir gulung tikar pada 2014.

Pernah  berada dalam kondisi nyaris bangkrut, penjualan laris dari dua tipe Sport Utility Vehicle (SUV) lansiran Peugeot, yaitu Peugeot 3008 dan Peugeot 5008 berhasil membawa nama brand ini kembali mencuat. Hingga akhirnya pada 2016 Peugeot menjadi andalan PSA Group dalam meneruskan keberlangsungan perusahaan yang telah berusia 200 tahun ini.

Dikutip kantor berita Antara dari Reuters, pada Selasa (26/2/2016), Carlos Tavares, Chief Executive Officer (CEO) PSA Group menyatakan bahwa kondisi keuangan perusahaan yang dipimpinnya, "Menunjukkan kemampuan grup untuk menghasilkan pertumbuhan yang menguntungkan dan menghasilkan laba."

Carlos Tavares menerapkan disiplin yang kuat di seluruh merek yang dinaungi PSA, termasuk divisi Opel yang diakuisisi dari General Motors. Lantas pada 2017, pihaknya juga membeli merek Opel dan Vauxhall--juga milik General Motors.

Baca Juga: Duh! Tahun Politik, Sektor Otomotif Diprediksi Stagnan

Setelah PSA sukses melebarkan pasar ke Amerika Serikat untuk merek Peugeot, lantas Citroen di India, serta Opel di Rusia, kini mereka bersiap memperkuat posisi di Negeri Paman Sam.

Menurut Philippe de Rovira, Chief Financial Officer PSA, target memperkuat posisi serta memasarkan dua produk baru Peugeot ini berlaku "untuk segala cuaca", termasuk bila terjadi Brexit atau referendum keluarnya Britania raya dari pasar bersama Uni Eropa yang berdampak terhadap sektor otomotif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI