Suara.com - Setelah Carlos Ghosn, kepala kemitraan atau aliansi tiga perusahaan: Renault - Nissan - Mitsubishi dicoret namanya dari pucuk pimpinan Nissan, hasil dari rapat komite soal tata kelola perusahaan ini menghasilkan beberapa putusan serta masukan.
Dikutip Reuters dari Nikkei pada Minggu (17/2/2019), struktur Nissan nantinya adalah penunjukkan direktur eksternal sebagai ketua dewan. Juga peran yang berbeda dari ketua perusahaan, sebagai sebuah langkah desentralisasi kekuasaan di tingkat atas. Secara sederhana, mesti dilakukan pemisahan antara operasi dan pengawasan perusahaan.
Dahulu, Carlos Ghosn menempati posisi kursi dewan sekaligus kepala perusahaan. Sampai akhirnya ia lengser karena mendapat dakwaan dari pengadilan distrik Tokyo, Jepang. Yaitu mengecilkan jumlah pendapatan dalam laporan keuangan, serta memindahkan kerugian pribadi ke dalam rekening Nissan.
Setelah Nissan menggelar rapat dengan salah satu agenda soal pemecatan Carlos Ghosn, disebutkan bahwa untuk soal kepemimpinan, Nissan menyatakan bahwa menjadi sangat penting setelah perusahaan itu mengidentifikasi bahwa konsentrasi kekuasaan dalam satu eksekutif menjadi alasan Carlos Ghosn mampu melakukan dugaan kesalahan fiskal.
Baca Juga: Mualaf, Roger Danuarta Tertantang Main Film Religi
Sampai kini, disebut-sebut bahwa Jean-Dominique Senard, ketua Renault Perancis yang baru diangkat, bakal menjadi ketua perusahaan Nissan dan aliansinya.