Suara.com - Kejadian kecelakaan lalu lintas setiap hari terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Ada yang hanya luka ringan, ada pula yang sampai meninggal dunia. Cerita pilu tersebut dialami oleh sebuah keluarga di Gowa, Sulawesi Selatan.
Sebenarnya, kecelakaan yang dialami oleh seorang remaja bernama Ucok di yang bersekolah di sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Gowa tersebut tergolong ringan. Ia hanya terlibat kecelakaan dengan oknum anggota TNI di jalan raya. Akibat dari kejadian itu, pihak kepolisan menahan motor siswa dan menyuruh Ucok untuk memanggil orang tuanya.
Entah apa sebabnya, Ucok malah memilih jalan yang tak pernah diduga-duga sebelumnya, ia nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Dalam surat wasiat yang ditulisnya, ia menyinggung tentang rasa bersalahnya terhadap sang ibu dan motor yang ditahan polisi.
''Hari ini rencana orang tuanya dan korban akan ke poslaka lantas, namun naas justru korban bunuh diri," ungkap Idriez Selmakarami dalam keterangannya di media sosial.
Baca Juga: Marak Aksi Banting Motor, Kali Ini Gara-gara Dilarang Parkir di Masjid
Kejadian tersebut menggugah simpati warganet. Banyak yang menyayangkan tindakan nekat Ucok tersebut. Tak sedikit pula yang menduga-duga apa penyebab remaja tersebut nekat melakukan tindakan bunuh diri.
''Mungkin ini anak di marah-marahi habis-habisan sama orang tuanya. Kasihan jadi merasa bersalai. Saya juga dulu seperti itu, hampir bunuh diri,'' tulis Merry Utami mencoba menebak.
''Masih labil pikirannya usia sangat dini, tidak ada manusia yg tidak punya masalah. Masalah akan terlalui kalo kita sedikit sabar. Di sini peran penting keluarga suport dukung ia keluar dari keterpurukan,'' tambah Pabalu Juku.
Apapun faktornya, bunuh diri adalah tindakan yang tidak dianjurkan. Masih ada banyak jalan untuk menyelesaikan masalah hidup. Semoga tenang di sana, Ucok.