Suara.com - Jaguar Land Rover (JLR), salah satu raksasa otomotif dari Negeri Ratu Elizabeth II yang bermarkas di Midlands, Inggris belum lama ini mengumumkan sebuah rencana mengejutkan. Yaitu terpaksa menghentikan produksi selama sepekan pada April 2019 di manufaktur yang berlokasi di Inggris berkait masalah Brexit.
Brexit sendiri adalah kependekan dari Britain Exit, yang mengacu dari referendum Britain Remain atau Britain Leave, sebuah putusan untuk menghentikan atau meneruskan keikutsertaan Britania Raya dalam wadah Uni Eropa.
Jaguar Land Rover menyebutkan, penghentian produksi sementara akan berlangsung selama 8 - 12 April 2019. Akibat hal ini, perusahaan terpaksa merelakan tiga pabrik mobil Jaguar Land Rover serta pabrik mesin terganggu sementara.
"Kami telah mengkonfirmasi tanggal libur tahun ini kepada karyawan di semua lokasi di Inggris. Penghentian produksi pada 8 - 12 April karena potensi gangguan Brexit," ujar juru bicara JLR, seperti dikutip dari The Independent.
Baca Juga: Viral Foto Ahmad Dhani Duduk di Sel Bareng Belasan Tahanan Lain
Dari sektor otomotif, JLR memang sudah memberi masukan agar Britania Raya tidak keluar dari Uni Eropa. Pasalnya keputusan ini akan berdampak buruk terhadap industri roda empat (R4) pun roda dua (R2). Muaranya tentu bakal berkurangnya lapangan pekerjaan.
Saat ini Jaguar Land Rover mempekerjakan tak kurang dari 39 ribu pekerja di sejumlah pabrik di Inggris antara lain Castle Bromwich, Solihull - Wolverhampton, West Midlands, dan Halewood Merseyside.
Rencana penghentian produksi sementara ini merupakan kelanjutan dari pengumuman pada awal tahun. Saat ini JLR menghentikan 4.500 tenaga kerja untuk menghemat biaya hingga GBP 2,5 miliar atau sekitar Rp 45 triliun.