Andalnya Asia soal Teknologi Mobilitas, Membuat Eropa Melirik

Jum'at, 25 Januari 2019 | 19:00 WIB
Andalnya Asia soal Teknologi Mobilitas, Membuat Eropa Melirik
Ilustrasi mobil swakemudi [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wilko Stark, eksekutif Mercedes - Benz memberikan pernyataan bahwa Daimler AG akan memperdalam kemitraan dengan pemasok mobil dari China. Demikian dikutip dari kantor berita Antara. Hal ini berangkat dari pemikiran bahwa pakar otomotif Negeri Tirai Bambu piawai dalam teknologi mobilitas listrik dan kendaraan terkoneksi.

Menurut Wilko Stark, selaku Kepala Pengadaan dan Kualitas Pemasok di Mercedes - Benz, peralihan para produsen otomotif dari produk konvensional ke mobil listrik dan mobil terkoneksi membuat beberapa produsen akan lebih tergantung kepada kimia sel baterai dari luar perusahaannya.

"Kami akan memikirkan kemitraan di beberapa bidang. Peran kemitraan secara keseluruhan akan semakin penting," paparnya seperti dikutip kantor berita Antara dari Reuters, dipetik dalam sebuah konferensi pers di Stuttgart, Jerman guna membahas strategi pengadaan dari para produsen otomotif.

Lebih dalam Mercedes - Benz memaparkan mereka bakal akan lebih bergantung pada pemasoknya untuk mengambil peran utama di bidang penelitian dan pengembangan.

Baca Juga: Rupiah Perkasa Berkat Dana Asing Rp 19,2 Triliun Masuk ke Pasar Uang

"Dalam hal ini, kami akan mengintensifkan pencarian pemasok Cihna. Mereka lebih maju daripada Amerika Serikat dalam banyak bidang inovasi digital," imbuh Wilko Stark.

Sebagai catatan, Negeri Tirai Bambu mampu memasarkan luxurious passenger cars hingga 674.125 unit pada tahun lalu, serta bersiap melangkah ke arah mobilitas listrik dan layanan digital seperti sistem pembayaran berbasis ponsel.

Dasar-dasar inilah, yang menjadikan pihak produsen asal Eropa sekaliber Mercedes - Benz pun ingin menjalin kemitraan demi kemajuan produk-produk otomotif di masa depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI