Suara.com - Melihat produk-produk Nasional mulai roda dua (R2) sampai roda empat (R4) lalu-lalang di luar negeri rasanya bangga. Pertanda ada aktivitas ekspor otomotif, sekaligus bukti penyerapan tenaga kerja lokal bisa diimplementasikan.
Dikutip dari kantor berita Antara, Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Heru Pambudi seusai rapat koordinasi peningkatan ekspor di Jakarta, Kamis (24/1/2019) mengungkapkan bahwa Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan mendukung rencana kemudahan prosedur layanan kepabeanan dan perbaikan proses bisnis untuk mendorong ekspor dari sektor otomotif.
"Hal ini akan memberikan dampak yang luar biasa positif, baik dari sisi investasi di manufaktur, kemudian transportasi, maupun administrasi," papar Heru Pambudi.
Rencananya, kemudahan pelayanan ini akan diimplementasikan dalam waktu satu atau dua minggu kedepan untuk mengurangi antrean barang serta menekan kemacetan pelayanan di pelabuhan.
Baca Juga: Dinar Candy Ingin Saingi Bripda Puput Calon Istri Ahok
"Kemudahan layanan akan diberikan kepada perusahaan yang bereputasi baik dan selama ini menjadi mitra utama, sehingga tidak ada keraguan-keraguan bahwa kebijaksanaan ini akan disalahgunakan," imbuhnya.
Salah satu bentuk kebijakan antara lain adalah: barang manufaktur yang sudah jadi bisa segera dikirim ke pelabuhan tanpa harus menunggu usainya keseluruhan masa produksi.
Proses pengembalian kendaraan bermotor yang cacat juga dapat dilakukan dengan cepat tanpa tercatat dalam dokumen ekspor.
"Mudah-mudahan dengan cara seperti ini, akan secara konkret mengurangi biaya dan waktu," tandasnya.
Baca Juga: Mau ke Jepang? Intip Ini Dulu, Jadwal Mekar Bunga Sakura 2019