Suara.com - Carlos Ghosn, pemimpin kemitraan Nissan - Renault - Mitsubishi dikabarkan setuju untuk mengundurkan diri dari posisi kepemimpinan Renault. Langkah berikutnya, perusahaan otomotif asal Perancis ini bakal segera mengagendakan pertemuan antarmanajemen perusahaan.
Tujuannya mencari pengganti Chief Executive Officer (CEO) Renault, agar ketegangan relasi dengan Nissan bisa direduksi, demikian dikutip kantor berita Antara dari Reuters, Rabu (23/1/2019).
Pemerintah Perancis sebagai pemegang saham Renault terbesar memang secara khusus mengusulkan agar ditunjuk pimpinan baru. Terlebih setelah rencana pemberian uang jaminan atas Carlos Ghosn ditolak pengadilan Jepang.
Di antara para kandidat yang akan diusulkan dewan direksi Renault adalah Jean-Dominique Senard, CEO Michelin, dan Thierry Bollore, Deputy CEO Renault. Sementara rapatnya sendiri bakal digelar pada Kamis (24/1/2019).
Baca Juga: Sebelum Peluncuran, Wuling Siap Genjot Kandungan Lokal Almaz
Bila terpilih, tugas utama Jean-Dominique Senard atau Thierry Bollore adalah berkomunikasi dengan Nissan, terutama dalam upaya meredakan ketegangan sepeninggal Carlos Ghosn. Sebagai catatan, sebesar 43,4 persen saham Nissan dimiliki Renault. Dan dikabarkan pula bahwa Hiroto Saikawa, CEO Nissan, menolak adanya calon direksi baru dalam tubuh manajemen perusahaannya. Padahal, nasib Nissan dua dekade lalu adalah diakuisisi Renault karena hampir mengalami kebangkrutan pada 1999.
Sebagai catatan, Carlos Ghosn, pemimpin kemitraan Nissan - Renault - Mitsubishi saat ini masih berada dalam tahanan, setelah sidang pertama dijalani di Kejaksaan Distrik Tokyo (8/1/2019). Ia dikenai dakwaan melaporkan jumlah penghasilan yang telah diperkecil, dengan peran salah satu anak buahnya di Nissan, Greg Kelly. Satu lagi, ia juga diduga memindahkan kerugian investasi pribadi kepada Nissan pada 2008.