Suara.com - Tesla Incorporation, perusahaan otomotif bertenaga listrik kondang asal Amerika Serikat baru saja mengumumkan recall. Penarikan kembali ini berlaku untuk Tesla Model S, dan disebabkan karena masalah airbag. Jumlahnya mencapai 14.123 unit.
Dikutip dari AFP, Tesla Model S menggunakan airbag produksi Takata dan diduga bahwa kantong udara ini berpotensi membahayakan pengemudi serta penumpang jok depan.
Secara teknis, material berbahan propelan amonium nitrat yang digunakan pada airbag itu berisiko rusak. Saat bekerja, akan menghasilkan pecahan material dan berhamburan dari peranti keselamatan.
Adapun sedan Tesla Model S yang terkena dampak recall, adalah produksi Tesla pada Februari 2014 - Desember 2016 untuk pasar otomotif China.
Baca Juga: Terbukti: Aturan Ganjil Genap Tidak Pengaruhi Penjualan Mobil
Sejauh ini, perusahaan belum memberi keterangan resmi terkait kampanye keselamatan lanjutan yang bakal dilakukan. Selain itu, Tesla juga belum mengumumkan jumlah mobil listrik model S yang telah dijualnya di Negeri Tirai Bambu.
Sebelumnya, bos Tesla Elon Musk berencana membuka pabrik perakitannya di China. Pembangunan pabrik baru itu dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas produksi hingga 500 ribu unit per tahun, seiring dengan meningkatnya penjualan mobil listrik di negara ini.
Sebagai catatan, masalah airbag Takata sebenarnya bukan baru pertama kali ditemukan pada Tesla Model S. Hal serupa juga sudah dirasakan pabrikan lain, contohnya Honda, serta Toyota. Solusinya, dua pabrikan asal Jepang itu terpaksa melakukan penarikan kembali atas ribuan unit produk yang sudah dipasarkan.