Suara.com - Saat ini, Pertamina tengah mengembangkan bahan bakar minyak atau BBM ramah lingkungan. Minim bahan polutan lagi ramah lingkungan. Dikutip dari kantor berita Antara, temuan baru ini dipaparkan oleh Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina (Persero).
Ia menyatakan bahwa Pertamina tengah mengembangkan BBM berbasis sawit yang ramah lingkungan, selain produk blending FAME.
"Co-processing dan hydrorefining akan menghasilkan energi yang lebih bersih jika dibandingkan dengan FAME yang hari ini kami hasilkan. Opsi-opsi pengembangan energi bersih melalui proses hydrorefining tadi merupakan sepenuhnya karya anak bangsa, hasil kerjasama dengan LAPI-ITB, dengan nama katalis Merah-Putih," papar Nicke Widyawati.
Ia menambahkan bahwa pengembangan bahan bakar ramah lingkungan ini secara bertahap tengah dikerjakan di beberapa kilang Pertamina dan diharapkan sebelum 2023 sudah mampu diimplementasikan di empat kilang milik Pertamina yang memiliki Residual Fuel Catalytic Cracking (RFCC). Dengan hasil akhir berupa green diesel, green avtur serta green fuel.
Baca Juga: Aksi Anggota TNI Arahkan Kendaraan Tempur Lewati Gerbang Sempit, Cermat
Pengembangan BBM berbasis sawit selain lebih ramah lingkungan dan sedikit menghasilkan polusi tentunya juga akan dapat meningkatkan nilai tambah dari sawit itu sendiri. Sekaligus mengurangi impor minyak mentah.
Hal ini tentu selaras dengan niatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan yang menginginkan hadirnya bahan bakar ramah lingkungan.
"Masyarakat berharap minyak diesel yang dihasilkan Pertamina di kemudian hari berasal dari energi terbarukan, sehingga tingkat polusi yang dihasilkan akan rendah, sangat berkurang," tutur Ignasius Jonan saat meresmikan becak listrik di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pekan lalu (18/1/201).