Suara.com - Sejak Jumat (20/1/2019), Jalan Raya Juanda, yang menjadi poros penghubung antara Kota Sidoarjo dan Kota Surabaya, mengalami kondisi terendam air sekitar 30 - 40 cm. Untuk itu, Komisaris Fahrian Siregar, Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Sidoarjo, Jawa Timur, menyampaikan imbauan khusus soal banjir.
Dikutip dari kantor berita Antara, Komisaris Polisi Fahrian Siregar meminta agar para pengemudi roda dua (R2) tidak nekad menerobos banjir. Hal ini menyusul sudah banyaknya motor yang mengalami mogok di ruas itu.
"Saat ini, anggota Kepolisian masih terus bersiaga di Jalan Raya Juanda untuk membantu pengaturan arus lalu-lintas di wilayah tadi," demikian papar Komisaris Polisi Fahrian Siregar.
"Imbauan kami kepada masyarakat khususnya roda dua agar tidak memaksakan, sudah banyak contoh roda dua yang mogok," tuturnya di Sidoarjo, pada Senin (21/1/2019).
Baca Juga: Pohoiki Hawaii Beach, Destinasi Baru Pantai Berpasir Hitam
Sebagaimana diketahui, beberapa ruas terpenting yang menjadi penghubung antara Surabaya dengan kota-kota sekitarnya seperti Sidoarjo, Porong, dan Mojokerto adalah Jalan Raya Juanda serta Jalan Raya Porong. Beberapa fasilitas masyarakat seperti bandar udara Juanda, bendungan air, terminal bus, rumah sakit, sampai kompleks permukiman dan rute menuju pusat kota Surabaya biasanya melalui kedua ruas itu.
Fahrian Siregar menambahkan, Jalan Raya Porong sudah mulai dibuka setelah dua hari sebelumnya ditutup total dua arah akibat terjadi banjir dengan ketinggian sampai 70 cm.
Bagi para pemotor R2, simak imbauan ini dan pilihlah rute alternatif atau menunggu ketinggian air surut agar tidak mengalami kendala mogok.