Suara.com - Beberapa pakar dari Semel Institute for Neuroscience and Human Behavior, University of California at Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat mengumumkan hasil penelitian soal dampak dari naik motor. Hasilnya menggembirakan para biker, serta bisa menjadi masukan bagi mereka yang terkadang tak percaya diri bila harus pegang setang kemudi sendiri.
Dikutip dari Rideapart (20/1/2019), para pakar dari UCLA itu melakukan studi atas 50 responden dengan latar belakang pengguna kendaraan roda dua (R2) berpengalaman. Ditambah sekelompok pengemudi kendaraan roda empat (R4). Temuannya bisa disimpulkan sebagai berikut: saat berada di atas motor, para penggunanya mengalami penurunan tingkat stress.
Besaran angkanya, sebanyak kondisi responden dengan hormon stress menurun mencapai 28 persen, disertai adanya peningkatan detak jantung.
Disebutkan bahwa pada 20 menit perdana berada di atas motor, detak jantung mereka naik 11 persen, atau setara dengan latihan ringan saat berolahraga. Ditambah peningkatan hormon adrenalin sebesar 27 persen.
Baca Juga: 6 Fakta Menarik Charlize Theron, Pacar Brad Pitt yang Akui Tak Suka Menikah
Untuk itu, tidak ada salahnya bila Anda coba berpelesir naik motor. Sembari sesekali menginjak pedal gas cukup dalam, asal tetap merujuk kepada aturan lalu-lintas. Dengan memegang setang kemudi, naluri terasah, sekaligus menjadi sarana melepas stress.
Mobimoto.com/Cesar Uji Tawakal