Tentang DP Nol Persen, Masuk Sasaran buat Motrik

Jum'at, 18 Januari 2019 | 17:00 WIB
Tentang DP Nol Persen, Masuk Sasaran buat Motrik
Presiden Joko Widodo mengenakan helm menjajal motor listrik buatan dalam negeri 'Gesits' seusai melakukan audiensi dengan pihak-pihak yang terkait produksi di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/11/2018). Audiensi tersebut membahas persiapan produksi massal sepeda motor listrik Gesits. [ANTARA FOTO/Wahyu Putro A].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menyimak kendaraan motor listrik alias motrik mulai dicoba bahkan digunakan di beberapa kawasan Ibu Kota Jakarta rasanya seru. Sinyal bahwa animo masyarakat untuk tunggangan dengan bahan bakar non-fossil atau minyak Bumi makin besar sekaligus serius.

Dikutip dari kantor berita Antara, pada 2018, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan regulasi untuk mengendurkan aturan uang muka menjadi nol persen dalam pembelian kendaraan bermotor. Syaratnya, kredit bermasalah atau non-performing loan-NPF di perusahaan pembiayaan maksimal satu persen.

Kebijakan ini dimaksudkan untuk mendorong perekonomian nasional dengan meningkatkan penjualan kendaraan bermotor. Topik tentang down payment atau DP Nol Persen pun mengemuka.

Bila kebijakan DP Nol Persen diberikan kepada kepemilikan motrik alias kendaraan motor bertenaga listrik, pertumbuhan atau perkembangannya bakal pesat.

Baca Juga: Asyik ! Setelah F1 dan Bola, Mercedes - Benz Mendalami eSports

"OJK jangan hanya melihat dari sisi finansialnya, namun dampak lain dari tingginya jumlah alat transportasi yang ada di jalan raya. Apalagi ini juga harus diimbangi dengan pembangunan infrastruktur," demikian saran Syafii, pengamat transportasi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, seperti dikutip dari Antara beberapa waktu lalu (16/1/2019).

Beberapa line-up motrik Indonesia yang telah siap antara lain adalah Gesits, singkatan dari Garansindo Electric Scooter ITS. Sebuah motrik dalam negeri yang siap meluncur ke pasar pada 2019.

"Sudah 5.000 unit pemesanan sejak pertama kami perkenalkan di ITS Surabaya pada 2016," papar Harun Sjech, CEO PT Gesits Technologies Indo di Jakarta pada Agustus 2018.

Dengan kapasitas produksi 50 ribu unit per tahun dan masih bisa ditingkatkan menjadi 100 ribu unit setahun, Gesits, hasil kolaborasi PT Gesits Technologies Indo (GTI) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini bakal meraih perhatian pasar, apalagi dengan desain zaman now.

Untuk menempuh jarak 70 km, Gesits hanya perlu pengisian baterai selama tiga jam.

Baca Juga: Tabrakan di Usia Senja, Pangeran Philip Tak Cedera

Motrik ini bakal dipasarkan dengan label di bawah Rp 20 juta atau setara harga sepeda motor kelas menengah bermesin bensin di Tanah Air. Bila dikenakan DP Nol Persen, tentu bakal semakin mengisi ceruk pasar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI