Suara.com - Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri, Brigjen Chryshnanda Dwilaksana, mengatakan ada beberapa faktor yang melatarbelakangi tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas pada generasi milenial.
Menurutnya, generasi milenial seringkali mengabaikan standar road safety, sehingga menimbulkan masalah lalu lintas. Alhasil, dari data yang ada, dari sekitar 30.000 orang yang meninggal dunia karena kecelakaan, 60 persen di antaranya adalah generasi milenial.
"Generasi milenial bisa dikatakan generasi hidup di balik layar gadget. Itu semua berdampak pada perilaku berlalu lintas. Masalah-masalah lalu lintas sebagian besar disebabkan adanya pelanggaran," ungkap Chryshnanda Dwilaksana di Jakarta belum lama ini.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa perilaku melanggar ini menjadi kebiasaan, sehingga melanggar dianggap sebagai hal biasa. Sikap permisif terhadap pelanggaran inilah yang membuat orang makin masa bodoh terhadap masalah lalu lintas.
Baca Juga: Tebus Sabu ke Bandar, Eks Kekasih Syahrini Gadaikan Cincin
Untuk itu, membangun kesadaran jadi kunci dan merupakan gerakan moral. Membangun kesadaran bagi generasi milenial untuk peduli road safety dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan seperti tahap mengetahui, memahami, memanfaatkan, dan mengembangkan.
Karena tujuan dari program road safety sendiri adalah terwujud dan terpeliharanya lalu lintas yang aman, selamat, tertib, dan lancar.
"Kepekaan dan kepedulian generasi milenial akan road safety merupakan gerakan moral untuk mendukung proses membangun budaya tertib berlalu lintas," tukasnya.