Suara.com - Selama ini, aktor dan aktris dikenal mendalami peran dengan cara melebur diri menjadi sosok atau karakter sesuai skenario. Namun, seniman perupa seni patung Paul Oz asal Britania Raya juga melakukan hal kurang-lebih senada: ia "berakting", atau "memerankan" sosok Ayrton Senna. Hanya, hasilnya dalam ujud patung, bukan sebuah film.
Karya Paul Oz, sosok legenda balap Formula One (F1) peraih juara dunia tiga kali, Ayrton Senna telah merebut perhatian publik luas dalam pergelaran Autosport International Show 2019 yang berlangsung di NEC Convention Centre, Birmingham, Inggris.
Di acara itu, ia memamerkan karyanya yang sangat kental napas otomotif: patung Ayrton Senna tengah beraksi mengeksekusi tikungan seru Eau Rouge menuju Raidillon, di GP F1 Belgia. Materialnya adalah perunggu murni dengan bobot 160 kg, dan berdimensi sama dengan kita.
Selain kental nilai kecepatan, karya seni ini dibuat dengan cara istimewa.
Baca Juga: Carlos Ghosn Sakit, Mungkin Tak Bisa Dikeluarkan dengan Jaminan
Awalnya, Paul Oz mempelajari postur dan gerakan khas Ayrton Senna lewat potret atau seni rupa dua dimensi atau 2D, untuk diubah ke konsep 3D. Namun ia merasakan kesulitan dalam mengeksekusinya.
Laman berikut adalah bagaimana Paul Oz menjelma sebagai Ayrton Senna.
Lantas muncul ide cemerlang, mengingat ia adalah seorang fans berat Ayrton Senna. Paul Oz memiliki berbagai koleksi memorabilia dari driver yang mengalami nahas pada 1 Mei 1994 itu. Mulai helm dicat khusus di Sao Paulo, Brasil, oleh workshop yang mengerjakan milik Ayrton Senna, sampai replika official race suit sang idola di tim McLaren pada 1991.
"Secara tak sengaja, baik ukuran sepatu, baju balap, sampai postur Ayrton Senna tak beda jauh dari saya sendiri," kenang sang pematung di laman situs pribadinya, www.pauloz.com
"Hanya saya kelebihan bobot beberapa kilogram saja darinya," demikian tulisnya. Ia lantas melakukan diet rendah karbohidrat selama berbulan-bulan, sampai mencapai bobot ideal mirip Ayrton Senna.
Baca Juga: Bahas Brexit: Jepang Bakal Angkat Topik Otomotif
Sesudahnya, ia mengenakan semua atribut driver kesayangannya dan melakukan pemotretan berkali-kali, semacam reka ulang saat Ayrton Senna berlaga.
Paul Oz pun berkomentar, "Rasanya kaget juga berdandan mirip Ayrton Senna dari kepala sampai tumit. Namun tekad saya: jangan melihat ke cermin. Dan, ya Tuhan, hasilnya benar-benar bisa digunakan sebagai referensi untuk membuat patungnya."
Ia pun rela "berpose nyeri", yaitu setengah sit-up dan diam tak bergerak sampai dirinya dan asistennya sukses memotret "sosok Senna" dari berbagai sisi. Tak jarang, tubuhnya pun gemetaran karena posisi duduk setengah miring yang tak nyaman. Hasilnya adalah 400 lembar potret yang "diterjemahkan" menjadi contoh 3D.
Baru setelahnya ia melakukan proses pengerjaan dengan clay, berlanjut ke material lilin warna hijau, dan dari sinilah proses penuangan perunggu cor dimulai.
Jelas semangat kepuasaan hadir dalam diri Paul Oz. Termasuk, seperti yang ia tuliskan di akun media sosial Instagram, perhatian yang diberikan oleh tim di mana sang legenda bergabung, McLaren, sampai para penggemar balap F1 dalam acara Autosport International Show 2019 sangatlah menghangatkan hati.
Itulah sekelumit kisah tentang Paul Oz, penggemar F1 sejati serta mendiang Ayrton Senna. Ia terus mengikuti kekinian balap jet darat, dengan melukis driver zaman now seperti Lewis Hamilton (Mercedes) dan mengabadikan diri bersama banyak pilot lainnya. Akan tetapi, pujaannya menempati bagian hati terdalam bersama kelahiran karyanya ini.