Lantas muncul ide cemerlang, mengingat ia adalah seorang fans berat Ayrton Senna. Paul Oz memiliki berbagai koleksi memorabilia dari driver yang mengalami nahas pada 1 Mei 1994 itu. Mulai helm dicat khusus di Sao Paulo, Brasil, oleh workshop yang mengerjakan milik Ayrton Senna, sampai replika official race suit sang idola di tim McLaren pada 1991.
"Secara tak sengaja, baik ukuran sepatu, baju balap, sampai postur Ayrton Senna tak beda jauh dari saya sendiri," kenang sang pematung di laman situs pribadinya, www.pauloz.com
"Hanya saya kelebihan bobot beberapa kilogram saja darinya," demikian tulisnya. Ia lantas melakukan diet rendah karbohidrat selama berbulan-bulan, sampai mencapai bobot ideal mirip Ayrton Senna.
Sesudahnya, ia mengenakan semua atribut driver kesayangannya dan melakukan pemotretan berkali-kali, semacam reka ulang saat Ayrton Senna berlaga.
Baca Juga: Carlos Ghosn Sakit, Mungkin Tak Bisa Dikeluarkan dengan Jaminan
Paul Oz pun berkomentar, "Rasanya kaget juga berdandan mirip Ayrton Senna dari kepala sampai tumit. Namun tekad saya: jangan melihat ke cermin. Dan, ya Tuhan, hasilnya benar-benar bisa digunakan sebagai referensi untuk membuat patungnya."
Ia pun rela "berpose nyeri", yaitu setengah sit-up dan diam tak bergerak sampai dirinya dan asistennya sukses memotret "sosok Senna" dari berbagai sisi. Tak jarang, tubuhnya pun gemetaran karena posisi duduk setengah miring yang tak nyaman. Hasilnya adalah 400 lembar potret yang "diterjemahkan" menjadi contoh 3D.
Baru setelahnya ia melakukan proses pengerjaan dengan clay, berlanjut ke material lilin warna hijau, dan dari sinilah proses penuangan perunggu cor dimulai.
Jelas semangat kepuasaan hadir dalam diri Paul Oz. Termasuk, seperti yang ia tuliskan di akun media sosial Instagram, perhatian yang diberikan oleh tim di mana sang legenda bergabung, McLaren, sampai para penggemar balap F1 dalam acara Autosport International Show 2019 sangatlah menghangatkan hati.
Itulah sekelumit kisah tentang Paul Oz, penggemar F1 sejati serta mendiang Ayrton Senna. Ia terus mengikuti kekinian balap jet darat, dengan melukis driver zaman now seperti Lewis Hamilton (Mercedes) dan mengabadikan diri bersama banyak pilot lainnya. Akan tetapi, pujaannya menempati bagian hati terdalam bersama kelahiran karyanya ini.