Suara.com - Peraturan wajib mengenakan helm saat berkendara nyatanya juga berlaku di luar negeri seperti India. Tapi, sekelompok orang di sana malah kompak mengubur helm sebagai wujud protes terhadap aturan pemerintah.
Dikutip dari laman indiatimes, kabar yang cukup membuat geleng-geleng kepala tersebut kini viral di jagat maya. Sekelompok orang yang menamakan dirinya Helmet Sakti Virodhi Kruti Samit dikenal sebagai grup anti helm.
Grup tersebut menentang keras peraturan wajib memakai helm yang dikeluarkan pemerintah. Untuk itu, mereka melakukan upacara pemakaman helm di sebuah krematorium di bawah pimpinan sang ketua kelompok, Shiv Sena Mahadev Babai pada Rabu (9/1).
BACA JUGA: Gagal Ujian SIM Berulang Kali, Pemuda 18 Tahun Ancam Tikam Petugas
Baca Juga: Pria Ini Pamer Bonceng Motor 'Tanpa Sopir', Skill Tingkat Dewa
Sebagai informasi, peraturan tentang kewajiban menggunakan helm di India diatur dalam Undang-Undang Kendaraan Bermotor 1988. Pemerintah setempat terus menekankan aturan tersebut untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pengendara motor.
Tapi sayangnya, hal itu malah mendapat protes dari Helmet Sakti Virodhi Kruti Samit. Kelompok itu menggangap jika aturan tersebut sedikit berlebihan karena banyak pemotor yang berkendara secara hati-hati dan tetap selamat tanpa memakai helm.
''Orang-orang selalu berkendara perlahan-lahan akan selamat dari kecelakaan. Oleh karena itu, tidak perlu paksaan memakai helm di jalan-jalan ini,'' ungkap anggota Helmet Sakti Virodhi Kruti Samit.
Di sisi lain, gerombolan orang anti helm tersebut juga menentang kewajiban memakai helm karena alasan kesehatan. Menurut versi mereka, memakai helm dapat menyebabkan kerontokan rambut dan membuat sakit leher.
''Ada banyak pembalap yang mengalami sakit punggung dan leher setelah menggunakan helm, jelas menunjukkan bahwa penggunaan helm sama sekali tidak nyaman,'' kata anggota kelompok.
Baca Juga: Ngebut Masuk Jalan Tol, 2 Pengendara Motor Tewas Nabrak Pembatas
Mobimoto.com/Husna Rahmayunita