4 Fakta Pelabuhan Patimban Subang, Bikin Angkutan Logistik Bisa Berhemat

Kamis, 10 Januari 2019 | 11:08 WIB
4 Fakta Pelabuhan Patimban Subang, Bikin Angkutan Logistik Bisa Berhemat
Wakil Menteri Bidang Teknik (Vice Minister for Engineering Affairs) mengunjungi lokasi pembangunan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat. [Dok Kementerian PUPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Proyek pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat  sedang digeber habis. Tak lama lagi, pelabuhan tersebut diperkirakan siap untuk dioperasikan. Pelaku industri pun boleh tersenyum lega. Pasalnya, banyak yang mengeluhkan ongkos kirim barang industri yang mahal dan hal itu tidak akan terulang pada tahun mendatang.

Sebagai wujud keseriusan, proyek Pembangunan Pelabuhan Intenasional Patimban akan ditangani langsung oleh pemerintah pusat yang didampingi oleh Pemkab Subang selaku tuan rumah. Pembangunan proyek besar itu telah dimulai sejak Maret 2018 dan dijadwalkan selesai pada akhir 2019 mendatang.

Penasaran dengan pembangunan pelabuhan prestisius ini? Berikut 4 fakta menarik Pelabuhan Patimban sebagai jalur angkut barang logistik terbaru di Indonesia.

1. Proyek kolaborasi Indonesia dan Jepang

Baca Juga: Bodi Milen Makin Seksi, Warganet Temukan Hal Janggal

Mengutip informasi dari Suara.com, Pelabuhan Patimban merupakan proyek kolaborasi Indonesia dan Jepang. Total, 49 persen saham pelabuhan dimiliki Negeri Sakura dan 51 persen dimiliki Indonesia.

2. Penerus Pelabuhan Tanjung Priok

Pembangunan Pelabuhan Patimban. (Dokumen PUPR)
Pembangunan Pelabuhan Patimban. (Dokumen PUPR)

Yang cukup menarik perhatian, Pelabuhan Patimban menjadi pelabuhan kontainer terbesar kedua di Indonesia setelah Pelabuhan Tanjung Priok. Akses bertaraf internasional tersebut diharapkan dapat meningkatkan kegiatan ekspor dan menekan biaya logistik industri nasional di Jawa Barat.

3. Jalur menuju pelabuhan dibuat canggih

Konstruksi jalur menuju Pelabuhan Patimban dibangun dengan teknik pile slab (layang) yang terbentang 8,2 km dan memiliki ketinggian 3-4 meter. Sementara total biaya konstruksi ini mencapai Rp 1,127 triliun.

Baca Juga: Pemprov DKI Pastikan Air Waduk Danau Sunter Aman Buat Berenang

4. Mendapat sambutan baik dari industri otomotif

Pembangunan pelabuhan Internasional baru juga mendapat sambutan baik dari pelaku industri otomotif seperti PT. Astra Internasional. Perusahaan mengklaim dengan adanya pelabuhan itu dapat meningkatkan kegiatan ekspor dan impor mobil dari dan ke Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI