Suara.com - Tampil dalam kondisi kurus serta rambut tumbuh memanjang karena tak dipangkas sejak ditempatkan di rumah tahanan Tokyo, Jepang, Carlos Ghosn, pemimpin aliansi Nissan - Renault - Mitsubishi membacakan pembelaan diri di Pengadilan Distrik Tokyo yang sanggup memenangkan hati publik, pada Selasa (8/1/2019).
Mengenakan busana jas biru gelap marinir, kemeja tanpa dasi, serta alas sepatu sandal, Carlos Ghosn dihadapkan dalam kondisi tangan diborgol, serta tali dililitkan ke pinggang.
"Yang Mulia, saya tidak bersalah atas tuduhan yang dilayangkan kepada saya," ujar Carlos Ghosn secara tenang dan tegas kepada hakim, seperti dilansir dari CBS News.
Sementara NDTV melaporkan bahwa jurnalis dan kru televisi menyemut memenuhi bagian luar gedung pengadilan, dan tercatat sekitar 1.122 orang berbaris "memperebutkan" 14 kursi bagi hadirin di pengadilan, yang ditetapkan secara lotere.
Baca Juga: Kemenperin Pacu Sektor Otomotif Tingkatkan Ekspor di 2019
Hal itu menunjukkan, besarnya antusiasme publik terhadap kasus yang menimpa Carlos Ghosn. Sementara NHK menyiarkan jalannya sidang dengar pendapat pertama dari mantan sosok nomor satu di Nissan Corporations tadi sepanjang hari.
"Hari ini adalah milik Carlos Ghosn, itu yang penting," sambut mantan jaksa penuntut Nobuo Gohara seperti dikutip dari NDTV.
"Dalam kasus sosok profil tinggi seperti dia, awalnya berita didominasi oleh pihak kejaksaan dan Nissan. Kini masyarakat bisa melihat kejadiannya secara berimbang," imbuhnya.
Sekaligus penampilan perdana Carlos Ghosn tadi secara tak langsung memberikan pandangan tentang kemenangan hubungan masyarakat bagi pemimpin aliansi otomotif antarbenua itu.
Carlos Ghosn yang berdarah Lebanon, dilahirkan pada 9 Maret 1954 di Porto Velho, Brasil, dikenai dakwaan oleh jaksa penuntut soal pemalsuan laporan keuangan yang diperkecil selama lima tahun, serta dicurigai mengeruk keuntungan Nissan bagi kebutuhan pribadi saat terjadi krisis keuangan.
Baca Juga: DPRD Minta Anies Naikkan Tarif Parkir Khusus untuk PNS
Selain membacakan pembelaan diri hasil tulisan sendiri di sidang dengar pendapat secara terbuka--suatu hal langka dalam pengadilan Jepang--Carlos Ghosn memberikan pernyataan yang menyiratkan dedikasinya terhadap mantan tempatnya berkarya, "Seorang kapten tak akan melompat dari kapalnya saat badai".