Carlos Ghosn: Bila Saya Mati, Keluarga Disantuni Selain Pensiun?

Selasa, 08 Januari 2019 | 17:00 WIB
Carlos Ghosn: Bila Saya Mati, Keluarga Disantuni Selain Pensiun?
Carlos Ghosn dalam Paris Motor Show beberapa tahun silam [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beginilah kondisi orang nomor satu dari kemitraan Nissan - Renault - Mitsubishi, Carlos Ghosn saat dihadapkan ke Pengadilan Distrik Tokyo, Jepang. Dikutip dari The New York Times,  pada Selasa (8/1/2019) ia muncul ke depan meja hijau dalam kondisi diborgol, setelan jas warna gelap tanpa dasi serta mengenakan sandal plastik. Tubuhnya juga terlihat lebih kurus dibandingkan sebelum penahanan pada 19 November 2018, seperti diamati Klub Koresponden Asing Jepang.

Carlos Ghosn yang berusia 64 tahun menginginkan sidang terbuka dengar pendapat, dan meminta pengadilan menjelaskan penyebab ia ditahan. Permintaan ini terbilang jarang, dan menurut Departemen Kehakiman Jepang, pada 2017 tercatat hanya 583 orang dari 104.529 tertuduh yang meminta pengadilan melakukan hal serupa.

Dalam ruang sidang yang penuh sesak, Carlos Ghosn yang berdarah Lebanon, lahir di Brasil, serta mengenyam pendidikan di Perancis menyiapkan tulisan sendiri tentang pembelaan atas dirinya.

Antara lain yang dikutip The New York Times, adalah, "Saya selalu bertindak dengan integritas dan tidak pernah dituduh melakukan kesalahan dalam karir profesional saya selama beberapa dekade."

Baca Juga: Thailand Masters: 2 Wakil Indonesia Tersingkir dari Kualifikasi

Kemudian, "Saya telah dituduh secara salah dan ditahan secara tidak adil berdasarkan tuduhan yang tidak mendasar.”

Lebih lanjut Carlos Ghosn juga menjelaskan bahwa rencana untuk memberinya santunan bila telah pensiun nanti adalah bersifat tidak mengikat.

"Bagi saya pribadi, ini adalah semacam "tes kematian". Bila saya mati hari ini, apakah keluarga atau ahli waris akan disantuni Nissan selain pensiun itu? Jawabnya adalah tidak," demikian dipaparkannya.

Menjelang pergantian tahun kemarin, Carlos Ghosn menggunakan hak hukumnya untuk meminta agar pengadilan menggelar dengar pendapat atas penahanannya.

Baru saja disebutkan oleh Hakim Yuichi Tada, bahwa Carlos Ghosn tidak dibolehkan terbang karena berisiko akan melarikan diri atau menyembunyikan bukti.

Baca Juga: Nasi Padang Selalu Lebih Banyak saat Dibungkus, Alasannya Heroik

Namun, Go Kondo, salah satu pengacara Carlos Ghosn, dari tiga yang disiapkan dengan kepala pengacara Motonari Otsuru menyebutkan bahwa risiko ini sebenarnya tidak ada.

"Beliau adalah pimpinan dari perusahaan Perancis, Renault. Dia dikenal luas sehingga pastinya sulit untuk melarikan diri. Tidak ada risiko tersangka akan membuang bukti," demikian ujarnya, seperti dikutip dari Klub Koresponden Asing Jepang.

Kilas balik reputasi tertinggi Carlos Ghosn yang berlatarbelakang insinyur adalah menghubungkan produsen otomotif Asia dan Eropa dalam kemitraan atau aliansi, sehingga menciptakan bisnis yang mampu menjual lebih dari 10 juta kendaraan per tahun. Ia juga aktif mengawasi perkembangan produk dan pasar global, dalam durasi lama di masing-masing perusahaan aliansi itu: Nissan - Renault - Mitsubishi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI