Suara.com - Hari ini, Selasa (8/1/2019) bakal segera digelar sidang terbuka di Pengadilan Tokyo, Jepang menyusul penangkapan dan dakwaan atas pimpinan kemitraan Nissan - Renault - Mitsubishi, Carlos Ghosn.
Dikutip kantor berita Antara dari AFP, Chief Executive Officer (CEO) Nissan, Hiroto Saikawa menyatakan bahwa aliansi antara Nissan dengan Renault sama sekali tidak berada dalam kondisi kritis, meski sempat terjadi ketegangan pasca penangkapan Carlos Ghosn di sebuah bandar udara dekat Tokyo.
"Saya sama sekali tidak berpikir bahwa kondisi kemitraan dalam bahaya," demikian disampaikan Hiroto Saikawa.
Meski demikian, ia enggan berkomentar seputar proses hukum dari mantan pimpinan Nissan kelahiran Brasil yang berlangsung hari ini.
Baca Juga: Yuk, Intip Kreativitas Otomotif dari Didi Mahardika
"Itu adalah bagian dari proses hukum dalam sistem Jepang, saya tidak memiliki komentar apapun untuk dinyatakan," tandas Hiroto Saikawa.
Dan disambungnya dengan pernyataan, "Saya hanya ingin fokus untuk menstabilkan kondisi perusahaan."
Sebagai catatan, setelah kejadian dibekuknya Carlos Ghosn oleh penegak hukum Jepang, Nissan dan Mitsubishi Motors Corporation segera mencopot posisinya sebagai pimpinan. Sementara Renault terus menjadikannya sebagai CEO.
Awalnya, pengamat otomotif meramalkan bahwa kemitraan antara Nissan - Renault - Mitsubishi akan segera berakhir dengan kejadian ini. Namun jelang tahun baru 2019, Hiroto Saikawa terbang ke Amsterdam, Belanda, untuk berbincang-bincang dengan pihak Renault.
Hasilnya, Nissan dan Renault tetap solid sampai sekarang, bahkan pihak Nissan melansir pernyataan bahwa kemitraan mereka sangatlah menguntungkan.
Baca Juga: Toyota Avanza Baru Sudah Pakai Start Stop Button ?