Kaleidoskop 2018: Ghosn dan Musk, Dua Tokoh Otomotif Terheboh

Kamis, 27 Desember 2018 | 08:00 WIB
Kaleidoskop 2018: Ghosn dan Musk, Dua Tokoh Otomotif Terheboh
Ilustrasibagian mobil [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekitar semester pertama hingga mendekati semester kedua 2018, dunia bisnis otomotif dikejutkan oleh berita yang "diciptakan" oleh kepala aliansi Renault - Nissan - Mitsubishi, Carlos Ghosn, serta Chief Executive Officer (CEO) Tesla Motors, Elon Musk.

Bila berita bernilai positif bagi dunia otomotif, tentu saja bakal disambut sukacita, apalagi Carlos Ghosn adalah sosok yang dinilai memiliki pemikiran jitu, menjadikan Eropa dan Asia sebagai sumber peta kekuatan otomotif dengan membuat aliansi produk Perancis serta Jepang.

Sementara Elon Musk, siapa yang tak mengenal kecemerlangannya dalam melahirkan kendaraan yang tidak lagi mengandalkan bahan bakar minyak Bumi alias Electric Vehicle (EV), sebuah produk masa depan dengan energi terbarukan.

CEO Renault dan Nissan, Carlos Ghosn yang pernah berkunjung ke Indonesia pada 2008 [Shutterstock].
CEO Renault dan Nissan, Carlos Ghosn yang pernah berkunjung ke Indonesia pada 2008 [Shutterstock].

Namun yang terjadi adalah, sekitar dua bulan sebelum tahun 2018 berakhir, Carlos Ghosn diseret ke pengadilan oleh kejaksaan Jepang atas tuduhan tidak melaporkan pendapatan atau pundi-pundi keuangannya secara jujur. Dan lebih menyesakkan lagi, kabarnya "kegiatan" ini sudah berlangsung lebih dari lima tahun silam.

Baca Juga: 3 Tips Jitu Masak Makanan dengan Minyak, Dijamin tak Nambah Kalori

Ada dua properti di dua negara yang dicintainya (Carlos Ghosn berdarah Lebanon dan dilahirkan di Brasil) ditengarai dibeli dari perolehan tidak sah. Di mana dinyatakan sebagai dana penanaman modal, namun hasilnya adalah kediaman untuk berlibur.

Laman berikut adalah "daftar pelanggaran" Elon Musk.

Sementara Elon Musk, beberapa komentar kontroversialnya di media sosial Twitter telah membuat badan otoritas pengawas keuangan Amerika Serikat bertindak. Lepas paruh 2018, mencuit bahwa Tesla Motors akan ia jadikan perusahaan pribadi alias privat. Akibatnya, saham Tesla di bursa efek pun anjlok dan menimbulkan ketidakstabilan.

Elon Musk dan Talullah Riley dalam suatu acara gala di Los Angeles [Shutterstock].
Elon Musk dan Talullah Riley dalam suatu acara gala di Los Angeles [Shutterstock].

Sebelumnya, Elon Musk memiliki rencana untuk mengirimkan kapal selam mini bagi penyelamatan tim sepakbola remaja lelaki yang terjebak dalam sistem gua bawah tanah di Thailand. Namun beberapa penyelam Inggris telah berhasil terlebih dahulu, dan ia mengolok-olok para penolong ini dengan kata-kata tak pantas.

Salah satu dari penyelam ini berencana menyeret Elon Musk ke meja hijau untuk sidang atas perkataannya yang tidak senonoh itu.

Baca Juga: Kriss Hatta Siap Gugat Cerai Hilda Vitria, Tapi...

Polah Elon Musk lainnya di tahun ini antara lain adalah mencucurkan air mata serta curhat yang menunjukkan ketidakstabilan emosi, saat diwawancarai sebuah stasiun televisi. Lalu di kesempatan lain adalah mencoba rokok ganja dalam sebuah acara on-air sehingga publik bisa melihatnya dengan jelas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI