Kaleidoskop 2018 : Penjualan Motor Sport 250 cc Kurang Bergairah

Rabu, 26 Desember 2018 | 08:00 WIB
Kaleidoskop 2018 : Penjualan Motor Sport 250 cc Kurang Bergairah
Kawasaki Ninja 250 MY 2019 di booth Kawasaki, IMOS 2018, dilengkapi smart key [Suara.com/Manuel Jegestha Nainggolan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sepanjang 2018, penjualan kendaraan roda dua (R2) khususnya segmen sport 250 cc sepertinya tidak semoncer model lainnya. Tercatat, berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) penjualan sepeda motor Januari - Juli 2018 menunjukkan pamor model sport 250 cc semakin surut.

Bahkan jauh kalah pamor dengan sepeda motor sport 150 cc. Secara total penjualan sepeda motor sport 250 cc hanya berhasil terjual 11.525 unit. Pencapaian ini jauh tertinggal dari sepeda motor sport 150 cc yang mencapai 257.564 unit.

Jika melihat persaingan di segmen 250 cc, Kawasaki Ninja 250 sebagai jawara berhasil memasarkan 8.180 unit. Menyusul kemudian Honda melalui CBR250R sebanyak 1.938 unit dan Yamaha R25 sejumlah 1.407 unit.

Berbeda dengan model sport 150 cc, segmen ini tampaknya jauh lebih bergairah. Dengan total penjualan 257.564, Honda berhasil memimpin di segmen ini.

Baca Juga: Indonesia Dapat Freeport Setelah Inalum Bayar Lunas USD 3,85 Miliar

Tercatat, pabrikan berlogo sayap mengepak itu berhasil menjual sebanyak 157.809 unit. Disusul Yamaha di posisi kedua dengan 59.152 unit, Kawasaki 29.692 unit dan Suzuki 10.911 unit.

Sepanjang 2018, kehadiran sepeda motor baru bisa dibilang sangat terbatas. Beberapa model baru yang muncul di tahun ini, antara lain Suzuki Bandit, yang mengincar kelas 150 cc naked sport bike, dan Yamaha All New R25 yang mengisi segmen motor sport kelas 250 cc.

Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor, Thomas Wijaya sendiri pernah berkomentar bila penjualan motor sport 250 cc memang kurang baik. Faktor ekonomi masih menjadi alasan utama sepeda motor sport 250 cc kurang bergairah.

"Kalau ditinjau kembali, pasar 250 cc adalah konsumen di kelas middle high premium. Kondisi perekonomian yang mungkin kurang menentu membuat konsumen melakukan penundaan, dan beberapa di antaranya berpindah ke jenis matik dan model lainnya," tuturnya beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Kejurnas PBSI 2018: Debby / Rosyita Kalah, PB Djarum Kubur Mimpi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI