Kaleidoskop 2018: "Pengakuan" Pertama Schumi dan "Michael 50"

Selasa, 25 Desember 2018 | 10:00 WIB
Kaleidoskop 2018: "Pengakuan" Pertama Schumi dan "Michael 50"
Juara dunia F1 tiga kali, Lewis Hamilton (kanan), saat masih memperkuat McLaren dan legenda F1 Michael Schumacher kala masih aktif membalap bersama Mercedes. [AFP/Saeed Khan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Suasana Natal maupun hari-hari yang melingkupi perayaan ini, seperti pekan Advent dan Boxing Day mungkin membawa nuansa berbeda bagi keluarga inti Michael Schumacher, seorang legenda balap Formula One (F1), kondang sebagai satu-satunya driver jet darat yang telah meraih gelar juara dunia tujuh kali.

Dalam suasana hari-hari seperti ini di sekitar perayaan Natal 2013, Michael Schumacher bersama sang putra, Mick Schumacher--yang kini turun balap sebagai driver Formula 3 (F3)--bermain ski di Pegunungan Alpen serta mengalami cedera di bagian kepala. Ia mengalami koma, dirawat intensif dan dua tahun kemudian dirawat di kediamannya yang menghadap lanskap indah Lake Geneva, di Swiss.

Sekian lama itu pula, driver bernama panggilan Schumi ini berada dalam kondisi diam atau tanpa interaksi dengan dunia luar, dan pihak keluarga juga mengeluarkan pernyataan agar tak "mengusiknya" demi tercapainya proses penyembuhan atau pemulihan.

Namun, menjelang akhir tahun 2018, justru pihak keluarga Schumi yang berinisiatif "menghubungkan" Michael Schumacher kembali dengan khalayak. Khususnya para penggemarnya di pentas balap jet darat, serta para junior mereka yang kini merajai F1. Seperti Sebastian Vettel (Ferrari) dan Lewis Hamilton (Mercedes).

Baca Juga: Libur Natal dan Tahun Baru, Bus AKAP di Bogor Jalani Uji Kelaikan

Dikutip dari tabloid The Sun (21/11/2018), Michael Schumacher tahun ini muncul dalam bentuk wawancara video yang belum pernah beredar di mana pun. Kegiatan pengambilan itu sendiri bertanggal 30 Oktober 2013, atau sekitar dua bulan sebelum driver berusia 49 tahun ini mengalami trauma kepala.

Ujarannya antara lain adalah, sejatinya ia sebagai pribadi merasa performanya tidaklah semantap yang diperkirakan orang lain.

"Untuk itu, saya perlu bekerja keras sehingga bisa berhasil seperti dikenal publik," tandasnya, sembari menyebutkan bahwa kenangan paling mengesankan adalah menjadi juara dunia bersama Ferrari pada 2000.

Selain itu, ia menyebut bahwa Mika Hakkinen, juara dunia F1 dua kali, sebagai seteru yang paling dihormati kurun berlaga dalam laga jet darat.

"Sosok yang paling saya hormati di masa-masa 90-an adalah Mika Hakkinen. Bisa saja di trek kami saling berseteru, namun memiliki hubungan pribadi yang stabil," tandasnya.

Baca Juga: Ahok Dapat Remisi Natal 2018 Selama 1 Bulan

Untuk memperingati ulang tahun Michael Schumacher ke-50 pada 3 Januari 2019, museum Ferrari yaitu Museo Ferrari Maranello siap menggelar eksibisi khusus bertajuk "Michael 50" yang bakal memajang semua tunggangan andalan Schumi selagi berlaga bersama tim The Prancing Horse asal Italia itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI