Suara.com - Elon Musk kembali muncul di depan umum untuk mengungkap uji perdana terowongan yang telah diselesaikan untuk proyek sampingannya, Boring Company. Terowongan sepanjang 1,14 mil berada di Hawthorne, California, Amerika Serikat (AS) ini berada tepat di sebelah perusahaan antariksa miliknya sendiri, SpaceX.
Melalui proyek ini, boss Tesla ingin menunjukkan bahwa mobil mampu berjalan di bawah tanah untuk membebaskan kemacetan lalu-lintas di permukaan. Seperti halnya jaringan kereta api bawah tanah dan laut.
Elon Musk mengklaim, untuk membangun jembatan ini dirinya menghabiskan dana sekitar 10 juta AS atau sekitar Rp 145 miliar. Biaya tadi termasuk penggalian, infrastruktur internal, pencahayaan, ventilasi, sistem keamanan, komunikasi, dan lintasan.
Ketika beroperasi penuh, sistem 'loop' akan membawa penumpang dan mobil yang disebut 'skate' melewati terowongan dengan kekuatan listrik ketika mereka turun ke jaringan bawah tanah.
Baca Juga: Pijatan Ternyata Bukan Cuma Penghilang Rasa Sakit Lho
Selain itu, mobil berpenumpang bisa dilengkapi roda samping yang luwes ditarik sehingga memungkinkan mereka melakukan perjalanan melalui loop secara swakemudi.
"Untuk menyelesaikan masalah lalu-lintas yang mengancam nyawa seseorang, jalan harus dibuat 3D. Berarti mobil atau terowongan terbang," jelas Boring Company dalam FAQ-nya, seperti dikutip dari Metro.co.uk, Kamis (20/12/2018).
Tidak seperti mobil terbang, terowongan tahan cuaca ini tidak terlihat karena posisinya di bawah tanah. Sebuah jaringan terowongan besar yang memiliki banyak level akan memperbaiki kemacetan di kota mana pun, tidak peduli seberapa besar pertumbuhannya.