Suara.com - Mulai tahun depan, Renault Twizy bakal lebih banyak lalu-lalang di Korea Selatan. Paling menarik adalah ujudnya secara fisik, yang mengingatkan pada film-film fiksi ilmiah. Dan tak kalah menarik adalah bahan bakarnya: sama sekali tidak mengandung minyak bumi, alias menggunakan baterai listrik.
Salah satu kemunculannya yang diingat penggemar otomotif adalah dalam momentum Geneva Motor Show 2018 di Jenewa, Swiss.
Dikutip dari kantor berita Antara serta data dari kantor berita Korea Selatan, Yonhap, Selasa (18/12/2018), Renault Samsung Motors Corporation menandatangani perjanjian awal dengan pemerintah kota untuk memproduksi mobil listrik ultracompact, Renault Twizy.
Bersama Busan Metropolitan City, Renault Samsung siap memindahkan pabrik induk Renault di Valladolid, Spanyol, ke Busan, Korea Selatan. Jaraknya sekitar 450 km dari selatan kota Seoul. Rencananya, di sinilah produk Renault Twizy bakal dibuat.
Baca Juga: Terungkap! Zidane Sudah Deal dengan Man United, Sebulan Sebelum Mou Dipecat
Tahun ini, Renault Samsung telah menjual lebih dari seribu unit Renault Twizy, yang diproduksi di pabrik Renault Valladolid, lantas dikirim ke Korea dalam kondisi Completely Built-Up (CBU).
Dengan hadirnya pabrik Renault Twizy langsung di kota pelabuhan Busan, diharapkan mampu mencetak sampai 15 ribu unit Twizy setiap tahun, untuk penjualan domestik dan ekspor ke pasar Asia.
Sementara untuk line-up secara keseluruhan, Renault Samsung saat ini memproduksi antara lain SM3 compact, all-electric SM3 Z.E. sedan, SUV kecil QM3 serta sedan SM5, SM6 dan SM7.