"Namun saya tidak mau berputus asa dan punya keyakinan saya bisa berhasil," ujar pebulutangkis yang dua tahun berturut-turut, yaitu 2016 dan 2017, dinobatkan BWF sebagai pemain terbaik.
Demikian pula saat Marcus Fernaldi Gideon terpaksa mundur dari kejuaraan World Tour Finals 2018 di Guangzhou akibat cedera otot leher yang dialaminya.
Bersama pasangan ganda putranya, Kevin Sanjaya Sukamuljo, ia pasti bertekad untuk mempertahankan gelar pemain duet putra terbaik dunia.
Sementara Ni Nengah Widiasih, ia mampu menembus rintangan dan keterbatasannya sebagai penyandang disabilitas hingga menjadi peraih banyak medali untuk ajang olah raga angkat berat, baik tingkat nasional maupun internasional.
Baca Juga: Begini Adegan Iwan Bogem Wajah Kapten Komarudin
Untuk masuk Paralimpiade 2020 di Tokyo, ia masuk empat besar. Begitu juga pada Asian Para Games 2018, ia hanya mampu meraih medali perak dari target mempersembahkan emas untuk Indonesia.
Namun, peraih medali perunggu Olimpade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil ini tidak patah semangat. Bayangan orang tua dan keinginan membanggakan mereka, mengatasi segala keterbatasannya untuk meraih prestasi.