Suara.com - Krisis ekonomi dan sanksi dari Amerika Serikat yang melanda Venezuela telah melahirkan buntut pahit bagi para pegawai di sana. Termasuk para karyawan di perusahaan multi-nasional, karena sejumlah perusahaan asing menarik diri dan menyatakan tutup. Salah satunya Goodyear.
Sebagai salah satu perusahaan Amerika Serikat yang angkat kaki , dalam sebuah pernyataan resmi pada Senin pekan ini (10/12/2018) Goodyear menyatakan terpaksa mengambil keputusan sulit untuk menghentikan produksi ban mereka di Venezuela.
"Tujuan kami tentu bertahan, akan tetapi kondisi ekonomi dan sanksi Amerika Serikat membuat hal ini tidak mungkin dilakukan," demikian pernyataan Goodyear, seperti dikutip dari BBC pada Jumat (14/12/2018).
Sekarang, pihak Goodyear sedang dalam proses membayar pesangon kepada para karyawan termasuk memberi mereka 10 buah ban.
Baca Juga: Viral Ibu Jagoan Drifting: Waduh, Mungkin Belum Tahu Siapa Dia ...
Dengan keputusan ini, Goodyear menjadi perusahaan terbaru yang keluar dari Venezuela. Menyusul beberapa perusahaan lainnya seperti Kellogg, Kimberley Clark, dan beberapa maskapai penerbangan.
Venezuela telah berada dalam krisis ekonomi yang mengerikan sejak 2014. Diperkirakan 2,3 juta warga telah minggat dari negaranya untuk menghindari hiperinflasi, pemadaman listrik, kekurangan makanan, serta obat-obatan.
Selain itu, pemerintah Amerika Serikat sendiri menjatuhkan sanksi terhadap puluhan warga Venezuela, termasuk pejabat tinggi, dengan tuduhan melakukan korupsi, perdagangan narkoba, sampai pelanggaran hak asasi manusia.
Akibat hal ini, Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuduh lawan-lawannya dan Amerika Serikat melancarkan perang ekonomi terhadap pemerintahannya.
Sementara kembali ke soal ban sendiri, kabarnya benda ini cukup laris di pasar gelap negara itu, mengingat kebutuhan otomotif terus ada, sementara pengadaan barang telah dihentikan atau tidak diproduksi lagi.
Baca Juga: Chris Martin dan Dakota Johnson Segera Bertunangan
Semoga pemberian ban Goodyear bisa memberikan manfaat maksimal bagi para mantan karyawannya!