Suara.com - Mobil-mobil klasik nan elok contohnya produksi Aston Martin, yang mungkin saja rakus meminum bahan bakar fossil atau minyak bumi tetaplah disuka pencinta otomotif. Namun pertanyaan mendasar: seandainya penggunaan bensin bisa dikurangi, peduli lingkungan hidup, namun tetap memelihara koleksi klasik, alangkah baiknya, bukan?
Bagi para pemilik kendaraan roda empat (R4) Aston Martin, usah gelisah. Dilansir dari Autocar, Inggris, disebutkan bahwa Aston Martin Works, unit pengembangan produsen otomotif kebanggaan Britania Raya ini siap menciptakan konversi EV (electric vehicle) powertrain reversibel untuk model klasiknya.
Jadi, sistem EV yang dikenal sebagai "kaset" dan dikembangkan dari program Rapide E akan dimasukkan ke dalam komponen tunggangan klasik produksi Aston Martin. Seperti telah dicoba untuk Aston Martin DB6 Mk2 Volante. Mesin asli buatan Newport Pagnell kini ditanami powertrain EV.
Caranya: kaset EV diapit oleh sel mandiri yang dipasang di mesin damn penyangga girboks. Dengan cara konversi itu, powertrain asli kendaraan bisa dikembalikan ke mesin semula bila dibutuhkan.
Baca Juga: Ironis, Ketajaman PSMS Medan Justru Berbuntut Degradasi
Pemaparan dari Aston Martin adalah, "Pemilik diajak bertanggungjawab dengan masa depan secara sosial, akan tetapi masih memiliki mesin yang otentik pula."
Andy Palmer, Chief Executive Officer (CEO) Aston Martin mengungkap, "Kami sadar akan kondisi lingkungan dan sosial dalam penggunaan mobil klasik di tahun-tahun mendatang. Akan tetapi kami siap melindungi warisan berharga kami.”
Projek pemasangan kaset tadi akan dimulai 2019, dan harapannya bakal disambut antusias para pemilik Aston Martin klasik. Kalau begini, apakah raksasa otomotif Britania Raya lainnya tak ingin ambil langkah serupa?