Suara.com - Tayangan video presentasi Lamborghini Urus yang mulai mengaspal di Indonesia pada Kamis kemarin (6/12/2018) sangatlah memukau. Suara.com ditemani oleh Davide Sfrecola, Area Manager Automobili Lamborghini SpA untuk Asia Tenggara menyaksikan, betapa tipe Sport Utility Vehicle (SUV) ini tampil perkasa. Utamanya di medan off-road, mulai padang pasir sampai salju.
Pihak Lamborghini sendiri menyebut Urus, SUV perdana mereka sebagai super SUV yang mengedepankan unsur emosi saat berkendara, bisa digunakan setiap hari, termasuk bekerja, serta memiliki nilai versatility dan adventure.
"Bisa digunakan untuk bekerja, berkegiatan keluarga termasuk pergi camping, sampai medan off-road," demikian papar Davide Sfrecola dalam kesempatan grand opening show room Lamborghini di Pacific Place, Jakarta.
Baca Juga: Jelang World Tour Finals, Pelatih Soroti Kualitas Pertahanan Marcus
"Singkat kata, citarasanya tetap seperti supercar, namun dalam tubuh sebuah SUV. Itulah mengapa disebut sebagai super SUV," imbuhnya.
Dengan mengusung mesin 4.0 L FSI twin-turbocharged V8, kecepatan maksimal Lamborghini Urus adalah 305 km per jam. Akselerasi 0 - 100 km per jam dicapai dalam 3,6 detik, 0 - 200 km per jam dalam 12,8 detik, dan 100 - 0 km per jam sejauh 33,7 m. Semuanya adalah terbaik di kelasnya.
"Itu sebabnya, DNA Lamborghini sebagai produsen super car tetap hadir di SUV perdana kami," tukas Davide Sfrecola. Senada adalah pemaparan dari CEO Lamborghini Asia Pacific, Matteo Ortenzi.
Melihat di video presentasi bahwa Lamborghini Urus juga dites di trek balap Nurburgring, Jerman di mana biasanya digelar (antara lain) balap Formula One (F1) serta Balap Ketahanan 24 Jam, serta melaju di medan padang pasir, mengingatkan pada Dakar Rally (meski kini digelar di Amerika Selatan), tergelitik sebuah pertanyaan.
Yaitu: akan dibawa ke manakah Lamborghini Urus, dalam artian bakal diikutkan kompetisi sport otomotif?
Baca Juga: Judas Priest Berharap Jokowi Datang ke Konsernya Besok
"Begitulah, citarasanya tetap supercar, hanya dalam bodi SUV," tandas lelaki yang berkantor di daerah Kallang, Singapura ini. "Sehingga kami terus melihat kemungkinan, apakah nantinya akan bisa diturunkan dalam berbagai macam balapan."