Karenaya, untuk pengembangan motor listrik Gesits menggandeng industri dalam negeri seperti PT Wijaya Manufacturing (Wima), perusahaan patungan PT Wijaya Karya Indsutri dan Konstruksi (Wikon) dengan PT Gesits Technologies Indo (GTI). Dan infrastruktur sumber tenaga disupport PT Pertamina lewat rencana pembangunan SPBU penggantian baterai.
"Termasuk dukungan dalam bentuk regulasi sudah berbicara dengan Kementerian Perindustrian agar Gesits punya payung hukum di industri otomotif dalam negeri," tambahnya.
Termasuk koordinasi dengan Kementerian Perhubungan kaitannya izin kelaikan jalan mengingat skuter Gesits diproyeksikan mengaspal di jalanan layaknya motor konvensional.
"Saya minta pendampingan KPK supaya tidak menyalahi prosedur dan bisa masuk industri. Alhamdulillah KPK setuju dan sekarang sudah berjalan. Menteri Perindustrian sudah setuju," lanjut Nasir.
Baca Juga: Menristekdikti: Gesits Diproduksi Massal Mulai Januari 2019
Hasil riset tersebut, kata Nasir turut mendongkrak citra dunia teknologi Indonesia di mata internasional.
"Sejak 20 tahun lalu Thailand, Singapura dan Malaysia selalu di atas angin. Kini dengan kebijakan arahan Pak Presiden Jokowi, Indonesia mampu di rangking 2 di Asia Tenggara dan kemungkinan di 2019 bisa akan capai tertinggi di Asia Tenggara," ucapnya.
Kontributor : Adam Iyasa