Suara.com - Kasus manipulasi keuangan yang dilakukan bos Nissan, Carlos Ghosn terus menjadi perbincangan hangat industri otomotif sampai hari ini (21/11/2018).
Skema penyalahgunaan uang yang dilakukan Carlos Ghosn, pemimpin aliansi Nissan - Renault - Mitsubishi ini pun perlahan mulai terungkap. Salah satunya urgensi membeli properti, real estate di Rio de Janeiro dan Beirut yang merupakan dua kota kesayangan masa kecilnya.
Berdasarkan laporan yang diungkap Nikkei Asia, Carlos Ghosn telah menggunakan uang perusahaan dengan skema pembiayaan start-up. Namun sebenarnya dana ini dipakai untuk membeli rumah mewah di kedua kota yang berada di Brasil dan Lebanon itu.
Transaksi dilakukan pada 2010 melalui anak perusahaan Belanda. Dengan biaya 6 miliar Yen atau sekitar 53,4 juta dolar Amerika Serikat (AS) dalam bentuk modal, dana diatur seolah sebagai tujuan investasi.
Baca Juga: Cerita Lucu Kala Prabowo Kenakan Baju Adat Mirip Pelayan Restoran
Carlos Ghosn dan Greg Kelly, direktur perwakilannya, dituduh menyerahkan laporan sekuritas yang mengklaim bahwa pimpinan Nissan - Renault - Mitsubishi itu menerima sekitar 5 miliar Yen sebagai kompensasi dari April 2010 hingga Maret 2015, padahal sebenarnya ia menerima dua kali lipatnya.
Akibat kasus ini, saham produsen mobil itu merosot tajam pada Selasa pagi (20/11/2018). Dimana saham dibuka 6,4 persen lebih rendah menjadi 941 Yen yang merupakan level terendah lebih dari dua tahun terakhir. Sedangkan Mitsubishi Motors, yang 34 persen sahamnya dimiliki Nissan, turun 6,2 persen.