Suara.com - Sebagai pemimpin aliansi Nissan - Renault - Mitsubishi, Carlos Ghosn tentu memiliki peran penting dalam mengendalikan arah perusahaan. Kesuksesannya selama 20 tahun membuatnya dirinya mendapat kepercayaan untuk memimpin tiga raksasa otomotif asal Jepang dan Prancis. Atau dikenal sebagai aliansi multi kontinen, Eropa - Asia.
Sebagai pemimpin sebuah aliansi besar, pria asal Lebanon dan lahir di Brasil ini tentu mendapat kompensasi yang tidak sedikit untuk tugasnya. Terlebih saat dirinya berhasil menggandeng Mitsubishi beberapa tahun lalu.
Mengutip Asia Nikkei, Carlos Ghosn yang berusia 64 tahun mampu meraup tiga kali gaji dalam sebulan dari setiap perusahaan aliansi yang dipimpinnya tadi. Totalnya pun terbilang sangat fantastis, mungkin melampaui pemimpin industri otomotif lain.
Gaji Carlos Ghosn sebagai pemimpin aliansi memang menjadi subjek kontroversial. Menurut pengajuan surat berharga yang diajukan oleh tiga perusahaan, ia mengantongi 735 juta Yen atau setara Rp 95 miliar dari Nissan.
Baca Juga: Ternyata, Otak Manusia Bisa Prediksi Rasa Makanan Lewat Warnanya
Kemudian Mitsubishi membayarnya sebesar 227 juta Yen atau setara Rp 29 miliar dan 7,4 juta Euro atau sekitar Rp 123 miliar dari Renault pada tahun fiskal 2017. Jadi bila ditotal Carlos Ghosn menerima Rp 247 miliar dalam setahun!
Dengan pendapatan yang diterima, ia tentu bisa disebut sebagai salah satu orang terkaya di dunia otomotif. Namun dengan adanya dugaan penggelapan uang yang dilakukan Carlos Ghosn, hal ini merusak kredibilitas pasar otomotif, karena mungkin saja juga terjadi di perusahaan lain.