Suara.com - Carlos Ghosn, tokoh elit otomotif yang saat ini memimpin Nissan-Renault-Mitsubishi dan dikenal dengan ide serta strategi menyatukan produsen otomotif Eropa serta Asia, diadang masalah besar.
Lelaki kelahiran Brasil ini dituduh mengajukan laporan sekuritas tahunan yang berisi pernyataan palsu, dan bisa diganjar hingga 10 tahun penjara, denda 10 juta Yen, atau gabungan keduanya.
Berikut adalah pandangan beberapa media asing terkait kejadian itu, serta dampaknya bagi perusahaan otomotif yang dipimpin oleh lelaki berdarah Lebanon dan Prancis kelahiran 64 tahun lalu.
Kabar penangkapan eksekutif tertinggi di pentas otomotif dunia ini telah merobek aliansi global yang tadinya sangat kuat, dan menyebabkan saham Nissan (NSANY) dan Renault (RNSDF) terpuruk, demikian disebutkan oleh CNN Business.
Baca Juga: Keren, Camila Mendes Meratakan Make Up Pakai Pancake
Padahal sebelumnya, Nissan serta Renault dan Mitsubishi Motors Jepang (MMTOF) telah menciptakan aliansi pembuatan global terbesar, sehingga persentasi pasaran dunia adalah: satu dari setiap sembilan mobil terjual di seluruh dunia adalah berasal dari pabrik mereka.
Persatuan ketiga perusahaan itu berhasil menciptakan lapangan kerja di atas 470.000 orang yang bekerja di hampir 200 negara.
Hiroto Saikawa, CEO Nissan menyebutkan bahwa Carlos Ghosn ditangkap tadi malam dan akan terus diselidiki secara internal apakah veteran industri otomotif selama 40 tahun ini memang bersalah.
Sementara Bloomberg menulis Nissan Motor Co. membayar "dalam jumlah besar" untuk pengadaan kediaman Carlos Ghosn di empat kota di dunia. Termasuk kota di mana ia berkantor, seperti Paris, Tokyo,serta Amsterdam.
Demikian pula dilaporkan NHK Jepang inilah kejatuhan dramatis dari pimpinan Renault, Nissan dan Mitsubishi berdasar pernyataan jaksa di Tokyo yang mengkonfirmasi pada Selasa (20/11/2018) bahwa pimpinan Nissan ini, bersama direktur perwakilan, Greg Kelly Yen kurang melaporkan kekayaan senilai 44,4 juta dolar Amerika Serikat (AS) dalam laporan sekuritas Nissan selama lima tahun, mulai 2011.
Baca Juga: Bima Akui Timnas Indonesia Punya Masalah Konsistensi
Senada adalah laporan BBC, yang menggarisbawahi Carlos Ghosn dituduh kurang melaporkan pendapatannya sebesar 44,4 juta dolar AS seama lima tahun, sekaligus telah menggunakan aset perusahaan untuk tujuan pribadi.