Suara.com - Mitsubishi Motors Corporation (MMC) dikabarkan tengah mengusulkan untuk segera menghapus nama Carlos Ghosn dari jajaran dewan direksi perusahaan. Hal ini menyusul adanya dugaan manipulasi keuangan terhadap perusahaan dan otoritas Jepang yang dilakukan olehnya.
Menanggapi penangkapan Carlos Ghosn, dan karena dugaan pelanggaran terkait dengan tata kelola perusahaan dan masalah kepatuhan, MMC menyatakan kepada Dewan Direksi untuk segera menghapus posisinya sebagai Ketua Dewan dan Direktur Perwakilan MMC.
"Kami akan segera melakukan penyelidikan internal apakah Mr Carlos Ghosn telah terlibat dalam pelanggaran seperti yang disebutkan. Kami sangat meminta maaf atas kekhawatiran yang disebabkan oleh peristiwa baru-baru ini," demikian ditulis MMC, seperti dikutip dari CNBC, Selasa (20/11/2018).
Sebagai informasi, selain menjadi ketua dan CEO dari aliansi, ketua Nissan, dan anggota dewan di Mitsubishi, Carlos Ghosn juga menjabat sebagai CEO Renault.
Baca Juga: Nikmati Kelezatan Aneka Pencuci Mulut Gudetama in Dessertland
Lelaki berdarah Lebanon, Prancis dan Brasil yang lahir 64 tahun silam ini mulai mempelopori aliansi antara Renault dan Nissan pada akhir 1990-an. Awalnya, banyak veteran industri yang ragu bila aliansi antara perusahaan mobil Prancis dan produsen mobil Jepang itu akan berhasil.
Akan tetapi, inisiatif radikal yang digagas Carlos Ghosn ini berhasil, dan kedua perusahaan bergabung dengan Mitsubishi pada 2016.