Suara.com - Drifter cantik asal Indonesia, Alinka Hardianti, berbagi tips bagi para drifter pemula agar aman dan cepat mahir. Di hadapan ribuan penghobi mobil BMW dan warga Semarang, perempuan berjuluk Queen Of Drift ini langsung mempraktekkan teknik ngedrift dengan menggeber mesin pabrikan asal Jerman itu.
Alinka Hardianti ditemani rekan drifter nasional lainnya, Akbar Rais dan Arya Ramadan. Mereka langsung menjajal lintasan trek sirkuit PRPP Tawang Mas Semarang dengan tiga spek mobil berbeda.
"Kami bawa tiga spek mobil berbeda, satu mobil daily yang masih lengkap audio, AC, dan kursi, satu semi daily dengan merubah kaki-kaki tapi aksesoris masih lengkap, dan satu khusus balap atau touring," kata Alinka Hardianti, dalam acara Indonesia Bimmer Fest 2018, di Semarang (18/11/2018).
Sang ratu balap Indonesia pun mengajak salah satu penonton untuk merasakan langsung sensasi adrenalin 'menari' di aspal trek. Liukan dan geberan Alinka Hardianti memberi isyarat jika ngedritf yang aman dan benar telah ia perlihatkan.
Baca Juga: Drifter Cantik Alinka Janjikan Penampilan Spesial Drifting
Ngedrift bagi pemula, menurut Alinka bukan hanya sebatas aksi indah meliukkan mobil, perlu sebuah kecakapan yang ditunjang performa kendaraan dan tempat yang memadai.
Salah besar jika semua kendaraan bisa dipakai ajang ngedrift bahkan dipakai di tempat terbuka seperti di jalan raya. Alinka menolak tegas hal itu.
"Bagi pemula yang penting diingat semua harus proper, pertama kendaraannya harus tahu jenis apa yang akan dipakai, harus proper," katanya.
"Ngedrift yang aman juga harus di tempat yang proper, aman, tertutup bukan di jalan raya," tandasnya.
Drifter 25 tahun itu menyarankan, lebih baik untuk tidak menggunakan tunggangan kendaraan jenis SUV untuk ngedrift. Transmisi manual hendaknya pula menjadi pilihan utama bagi drifter pemula.
Baca Juga: Diajak Nge-Drift, Dinar Candy Lepas Baju dan Pamer Bra
"Sebenarnya sih opsi dan kenyamanan aja, tapi bagi pemula lebih baik pakai manual, sayang kalau pakai matik nanti jebol," ujar Alinka Hardianti yang pernah menjajal Japan's Fuji Speedway 2016.
Mengenyam asam garam membalap, wanita kelahiran 21 Juni 1992 ini juga menolak tegas aksi drifter liar yang kerap berseliweran memakai jalanan umum.
"Drifting itu keren kalau dilakukan di tempat yang keren, jadi kalau drifting di jalan raya itu gak keren. Sirkuit di Semarang ini saya rasa cukup, buat pemula, medium juga oke dipakai. Tadi yang kami lakukan drift itu tingkat tinggi, semua orang baik entry (pemula) bisa dilakukan di sini," paparnya.
Alinka juga menyarankan, untuk pemula pandai memilih mentor ngedrifting yang tepat. Salah mentor menurutnya bisa salah jalan pula saat beraksi.
"Selain cari tempat dan mobil yang tepat. Kalau mentor gak tepat ya bisa lari ke yang tak tepat, di jalan raya," tuturnya.
Dia menyarankan, bagi para drifter liar untuk mulai bijak beraksi menggunakan sirkuit yang sudah ada di daerah masing-masing.
"Apalagi di Semarang ini sudah gak ada alasan gak ada tempat kalau ngedrift, karena mereka punya tempat di PRPP. Kalau ada orang yang bilang gak ada tempat jadi di jalan raya, bohong kalau gak punya tempat. Semarang udah punya tempat," pungkas Alinka.
Kontributor : Adam Iyasa