Suara.com - Jerman menunjukkan keseriusannya terhadap perkembangan kendaraan masa depan, yaitu mobil listrik. Dalam hal ini, pemerintah negara itu mengucurkan dana lebih dari Rp 16 triliun untuk riset dan pengembangan baterai mobil listrik.
Tiga sumber yang mengetahui hal ini berbicara kepada Reuters soal anggaran 1 miliar Euro (Rp 16,69 triliun) yang disiapkan Negeri Der Panzer untuk pengembangan mobil listrik. Dari gelontoran dana ini, pemerintah Jerman berharap produsen otomotif di negaranya tidak lagi bergantung oleh para pemasok dari Asia.
Selain itu, perakitan baterai di negara sendiri diharap bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Terlebih industri otomotif saat ini perlahan mulai beralih dari kendaraan konvensional.
Kanselir Angela Merkel dan para stafnya, menurut sumber-sumber yang dirahasiakan namanya, merasa Jerman harus berada di posisi terdepan di tengah peralihan industri otomotif. Terkait kucuran dana yang disiapkan, Jerman dikabarkan baru mulai akan mengumumkannya pekan depan.
Baca Juga: Jadwal UEFA Nations League Dini Hari Nanti
“Industri terlalu tergantung pada mesin. Karena itu pemerintah ingin membantu sektor ini dalam usaha melakukan diversifikasi,” ucap Christian Hirte, Deputy Menteri Perekonomian Jerman.
Beberapa pakar menilai, saat ini Eropa berada jauh di belakang Asia soal baterai mobil listrik. Perusahaan-perusahaan seperti LG, Samsung sudah memasoknya ke berbagai negara. Perusahaan Cina, Contemporary Amperex Technology, telah melakukan hal serupa.
Untuk itu, para pemimpin Jerman disebut-sebut sedang menjalin diskusi dengan berbagai pabrikan otomotif plus perusahaan teknologi lokal soal pembangunan fasilitas perakitan baterai mobil listrik.