Suara.com - Toyota baru-baru ini mengambil keputusan untuk berhenti menjual model Yaris dari jajaran produk yang mereka pasarkan di Amerika Serikat (AS). Bukan tanpa alasan, apa yang dilakukan raksasa otomotif asal Jepang ini dikarenakan penjualan Yaris tidak sesuai harapan.
Tercatat, sepanjang 2016 model ini hanya terjual sebanyak 10.872 unit. Sedangkan pada 2017, penjualan Yaris kembali mengalami penurunan menjadi 8.653 unit.
Penurunan penjualan model Yaris semakin dirasakan Toyota saat Oktober 2018, di mana angka penjualan hanya mencapai 207 unit. Jumlah ini tentu jauh lebih sedikit dibanding model S-Class Mercedes-Benz yang mampu terjual 1.486 unit di periode yang sama.
"Yaris tidak banyak berpengaruh di Amerika Serikat. Hal ini penting dilakukan untuk mengembalikan profitabilitas yang menurun agar bisa kembali ke tingkat tertinggi," ujar Jim Lentz, Chief Executive Officer Amerika Utara, dikutip dari Autoevolution, Kamis (15/11/2018).
Baca Juga: Yoseph: Kami yang Larang Acara Kekhalifahan di Masjid Akbar
Sementara itu, penjualan model lainnya seperti Corolla dan Camry masih terbilang aman. Sedangkan penjualan Lexus RC turun 52 persen hingga Oktober 2018. Akan tetapi yang lebih mengkhawatirkan adalah penjualan Toyota 86 yang masuk dalam kategori bendera merah.
Di sisi lain, Toyota masih percaya pada segmen konvensional dan gaya hidup dengan bersiap meluncurkan generasi berikutnya dari Corolla sedan. Bila sesuai rencana, peluncurannya berlangsung hari ini (15/11/2018).