Suara.com - Tren motor retro belakangan terus meningkat di tengah ramainya para tokoh di Indonesia yang menggunakan. Tentunya masih segar dalam ingatan, bagaiamana Presiden NKRI Joko Widodo atau Jokowi bermotor ke Tangerang serta saat hadir di Bandung. dan kini terbaru adalah peluncuran produk Royal Enfield.
Lalu sampai kapan tren ini akan bertahan, termasuk peluncuran produk Royal Enfield, di saat motor baru dengan teknologi canggih semakin ramai bermunculan?
Menanggapi hal ini, Ade Sulistioputra, Managing Director PT Distributor Motor Indonesia, yaitu distributor resmi Royal Enfield Indonesia meyakini tren retro tidak akan pernah pudar.
"Tren retro tidak akan pernah berubah. Paling yang akan kami tambah hanya fitur-fitur saja," ujar Ade Sulistioputra, usai peluncuran Classic 500 Pegasus, di Jakarta.
Baca Juga: Levi's Berencana Lepas Sahamnya Lagi ke Publik, Minat Beli?
Ade Sulistioputra menambahkan, dalam mendesain motor, Royal Enfield selalu kembali ke basic. Jadi, dari pabrikan juga tidak pernah berbicara tentang teknologi seperti brand Jepang.
"Kami cukup tidak mogok, desain keren, dan orang suka. Karena itu yang sebenarnya dibutuhkan," kata Ade Sulistioputra.
Selain itu, dirinya pun mengakui ada kenaikan penjualan setelah model retro semakin ramai. Dari jajaran model Royal Enfield yang diboyong ke Indonesia, Classic 500 rupanya menjadi model yang paling diincar konsumen.
"Di sini paling laku Classic 500 dan ini kebalikannya dari pasar India. Kalau di India itu justru yang 350," tutup Ade Sulistioputra.
Jadi, peluncuran produk Royal Enfield sendiri turut menunjukkan, betapa trend motor retro tidak berubah.
Baca Juga: Sulawesi Barat Diguncang Gempa 2 Kali Pagi Ini, 4,3 SR dan 3,5 SR